chapter forty five

3.4K 359 23
                                    


"Ya ! Pabho ya !! " Kesal Ryujin pada gadis yang beberapa menit lalu menghubungi tergesa-gesa membuat Ryu yang saat itu sedang melahap makanan buatan kekasih nya juga kesetanan menyelesaikan pekerjaan nya dan datang secepat nya

Ryujin mengambil minuman yang ada masih terlihat banyak yang ada di depan gadis itu

"Kau gila " kata nya lagi lalu meletakkan gelas yang sudah kosong itu

"Ya ! Aku ini lebih tua dari mu ,dimana letak kesopanan mu itu " marah Rose
Ya gadis itu adalah Rose yang sedang duduk santai dengan menyilangkan kaki nya

"Kau gila unnie , aku mengabaikan Lia tadi ,hanya karena kau menghubungi ku seperti orang gila " Ryujin meluapkan isi hati nya

Rose terdiam sesaat

"Kapan aku seperti orang gila "
Rose dengan tampang bingung +polos nya bertanya pada Ryujin

"Whatever unnie ! Jadi kenapa kau memanggilku " malas melanjutkan perdebatan nya

"Aku ingin kau membantu ku untuk ...."

* * * *

Irene terdiam mendengar cerita Jennie
Dia menatap iba pada Jennie yang kini dalam pelukan nya sambil menangis

Dia tidak ingin menarik kesimpulan yang salah nantinya ,jadi dia pilih untuk tidak berkomentar terlebih dahulu

Saat ini Irene hanya membiarkan Jennie meluapkan tangis nya ,setidaknya sedikit meringakan beban hati nya

"Apa kata Jisoo " Irene bertanya pada Seulgi yang berada di samping nya dengan isyarat agar Jennie tidak mendengar nya

Irene memang menyuruhnya untuk sekedar bertanya tanya pada Jisoo melalui pesan dan dari ponsel nya

Seulgi menggeleng "mungkin dia ingin menyelesaikan nya sendiri " bisik nya juga pada Irene

Seulgi juga iba melihat masalah yang terjadi pada sahabat nya itu ,Jisoo adalah sahabat baik nya yang selalu bisa memberikan nya solusi solusi bijak

Namun melihat Jennie yang datang ke tempat mereka malam malam begini Seulgi merasa masalah yang di alami teman nya itu tidak mudah

Drrtt ... Drrtt..

Ponsel Jennie yang berada di meja bergetar

"Jen mommy mu " kata Irene

"Tidak unnie biarkan saja " Jennie sangat betah berada dalam pelukan Irene

"Jen tidak bisa begitu ,angkat dulu bagaimana jika itu urgen "

Jennie pasrah lalu mengangkat panggilan ibu kandung nya itu sedikit menjauh dari Seulgi dan Irene

"Jen " Irene melihat Jennie yang sudah selesai berbicara

"Ada apa " kata nya tampak khawatir dengan Jennie yang kembali menangis

Jennie kembali lagi memeluk Irene dan juga kembali menangis

"Jen kau sudah menangis hampir 2 jam , nanti kau pingsan " Irene memberi isyarat pada Seulgi untuk mengambil air

"Minum lah dulu Jen " Jennie menggeleng dalam pelukan Irene ,membuat sang leader red Velvet itu menghela nafas

"Kau bodoh Jisoo , tapi aku lebih bodoh karena merindukan orang brengsek seperti mu " batin Jennie

(Baru sehari kali Jen ah 🙄)

- - - - - -

"Kalian ?" Kaget Jisoo saat membuka pintu apartemen nya

Crazy Love ;JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang