chapter fifty

2.6K 282 2
                                    


Entah apa gerangan Jisoo dan Lisa kini kembali mengunjungi dorm yang mereka tinggal kan hampir satu bulan

"Ya ! Anak ayam akhirnya kau akan debut menjadi solois , aku bangga pada mu "

Jisoo memeluk maknae nya itu dengan penuh sayang

"Aigoo jangan menangis lisaya itu tidak keren , kau tidak malu dengan motor besar yang kau pakai saat syuting itu ? " Ledek Jisoo saat melihat Lisa mengeluarkan air mata nya

"Ya !! Itu tangisan haru ku , kau tau unnie masih bisa bersama blackpink hingga menjadi girl grup besar dan berpengaruh itu sudah sangat cukup bagi ku , aku tidak pernah memimpikan hal ini terjadi dalam hidup ku " Lisa berkata pelan

Jisoo mengusap poni Lisa sambil tersenyum

Dia bangga

"Unnie terima kasih selalu ada bersama ku , aku benar benar menyayangi mu " Lisa lagi lagi memeluk nya dengan haru

Namun

"Ya !! Kau memelukku terlalu lama dan erat aku sesak "

Ingat Jisoo di tambah Lisa sama dengan rusuh

"Unnie merusak suasana " Lisa menatap Jisoo datar

"Ponsel mu berbunyi Lisa , angkat lah dulu aku ingin kekamar ku " Jisoo berjalan kekamar nya sementara Lisa ke dapur

"Congahhh .~"

Sementara Jisoo

"Hey pipi gemuk katakan bagaimana bisa aku selalu merindukan mu "

Jisoo berbicara pada ponsel nya yang menampilkan gadis dengan kaos merah kebesaran yang sedang tersenyum dengan indah nya

"Jangan tersenyum ! "

"Ya !! Aku sudah bilang jangan tersenyum , apa kau tuli huh ? !" Katanya dengan kesal

"Cepat katakan , sihir apa yang kau gunakan untuk terus terlihat cantik dan kenapa juga aku sangat mencintai mu " kesal nya lagi

Jisoo lalu melemparkan ponsel yang masih menampilkan wajah gadis cantik itu

Jennie

Ya itu Jennie , namun itu hanya lah sebuah foto

Sangat tidak mungkin Jisoo brani berbicara seperti itu pada kekasih kejam nya itu

"Kekasih ya ? " Jisoo bertanya pada dirinya sendiri

Apakah mereka masih bisa di sebut sebagai kekasih , Jennie dan Jisoo sama sama belum mengucapkan kalimat yang mengandung unsur permintaan untuk berpisah

"Kenapa semua nya menjadi runyam seperti ini "

Jisoo merasa  sia sia , seharusnya dia bisa berjuang saat ini , tapi apa yang di lakukan nya ?

Tidak ada , jawaban nya tidak ada
Jisoo terlihat pasrah dengan apapun , menerima apa yang akan terjadi kedepan nya dan menjalani kehidupan seperti biasanya

"Kepala ku mau pecah sekarang "

Jisoo selalu larut dalam pikiran yang dalam juga pesimis tanpa memiliki tindakan apapun

Dia memutuskan untuk keluar dari kamarnya dia haus , tubuhnya perlu minum agar memiliki energi untuk berpikir negatif lagi

Dia melihat Jennie di depan pintu saat akan menuju dapur

Jisoo acuh saja dan melanjutkan jalannya

Wait , what

Jisoo kembali lagi untuk melihat apakah itu benar benar Jennie

Crazy Love ;JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang