3. Selokan

43 10 36
                                    

Ini masih pagi, tapi ada saja kejadian yang sudah membuat syok. 

Contohnya yang Ken lihat sekarang. 

Ken ternganga lebar sampai menjatuhkan roti yang tadi bertengger di mulutnya. Ia tak menyangka melihat kedua teman sekelasnya yang baru datang.

Sebenarnya hari ini cuacanya cerah. Sangat cerah malah, tidak ada satupun awan mendung yang terlihat.

Lalu kenapa dua gadis di depannya ini datang dalam keadaan basah kuyup?

Mereka lupa ngeringin badan pas mandi atau gimana?

"Woy roti lu jatoh tuh!" ujar Chia menjetikkan jarinya di depan wajah Ken.

Ken langsung mengerjapkan matanya tersadar. "Eh iya ntar gue beli lagi."

Pemuda itu melirik, menatap kedua temannya dari atas sampai bawah.

"Lo berdua kenapa basah gitu?" Ken melirik keluar menatap langit pagi ini yang cerah. "Perasaan kaga hujan deh."

Chia menggerutu kesal, "Ini tuh gara-gara temen lo satu itu! Nyesel gue nebeng dia!"

Ken mengangkat alisnya, menunggu kelanjutan cerita.

"Masa dia pas bawa motor noleh terus ke mas-mas di samping kita yang kata dia cogan," Chia menarik napas sebelum melanjutkan, "ehhh jadinya kita malah ngepot nyusruk ke selokan deh."

Mendengar itu Ken langsung meledakkan tawanya. Kemudian pemuda itu mendekat dan mengendus kedua perempuan di hadapannya.

"Tapi kok ga bau?"

Chia mendengus kasar, "selokannya lagi wangi kali habis parfuman," balasnya asal. Chia menoleh pada Ken, "Ken lu bawa baju olahraga nggak? Gue pinjem dong!"

"Bawa sih, tapi gue cuma punya satu," jawab Ken sambil memungut rotinya yang tadi jatuh dan membuangnya.

"Yahhh terus gue gimana?" kata Karin merengek.

"Yaudah lu aja yang pakek," kata Chia mengalah beranjak ingin pergi tapi ditahan oleh laki-laki kurus di depannya.

"Gue ada kaos futsal sih, lu pakek itu aja!"

"Ha?"

Chia melongo kaget, "lah terus lo gimana?"

"Nanti gue bolos futsal aja," balas Ken enteng.

Chia menatap Ken merasa tidak menyangka. "Kok lu baik banget sih?"

"Lu baru nyadar?" kata Ken menoyor kepala Chia.

Karin menatap Ken dan Chia bergantian, lalu ia seperti menangkap sesuatu di kepalanya. "Lu suka sama Chia?" tanyanya menuduh Ken begitu saja.

Sontak Chia dan Ken langsung menoleh menatap Karin secara bersamaan. 

"Lu gila?"

"Yakali!"

"Eh?" Karin bingung sendiri. "Tapi kalian kayaknya deket banget gitu, terus si Ken juga pasti istilahnya selalu ada buat lo," ucap Karin memincingkan matanya mulai menyelidiki.

Chia merapatkan bibir, "lo kan juga deket sama dia," katanya menunjuk Ken.

"Tapi kan nggak sedeket lo sama dia. Lagian kan lo duluan yang awalnya temenan sama Ken."

"Kita satu kelompok pas MOS soalnya," kata Chia menjelaskan. "Lagian kan Ken itu sebenernya..." ucapannya terputus saat melihat Ken menatapnya tajam.

"Sebenernya?" ulang Karin yang sudah penasaran.

"Sebenernya Ken itu dulunya pembantu dirumah gue, makannya dia nurut banget sama gue," lanjut Chia mengasal.

Taurus In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang