"Lu lama benget sih debu aspal! Sampe fotosintesis gue nungguin elo," sungut Karin saat melihat Ken baru saja datang dengan motornya.
"Ya mangap atuh. Gue tadi tuh kesasar, rumah lo nyempil di gang sih. Gue sampe muter-muter tiga kali tadi. Untung Pak RT lo baik mau nolongin gue."
"Kok bisa nyasar sih? Kan gue udah kasih alamat lengkap rumah gue."
"Kan gue belom pernah ke rumah lu. Jadinya nggak familiar sama jalanannya."
Karin berdecak sebal dan langsung duduk di jok belakang Ken. "Yaudah ayo berangkat, udah telat nih!"
"Iye sabar nyak! " ujar Ken mulai menyalakan mesin motornya.
"Eh tumben lu pakek motor, Audi lo kemana?" tanya Karin baru sadar temannya ini tidak membawa mobil kesayangannya.
"Bebeb gue baru dicuci biar wangi dan mengkilat," balas Ken membuat Karin ber-oh ria saja.
"Eh pegangan ya gue mau ngebut."
Baru saja Karin ingin membenarkan posisi helmnya tapi badannya langsung tertarik begitu saja karena Ken benar-benar mengebut seperti pembalap motor.
"KEN ANJING! JANGAN NGEBUT-NGEBUT NAPA??"
"APA!? ADA ANJING REBUTAN PAPA??"
"GUE MINTA LO JANGAN NGEBUT-NGEBUT! BUKAN MINTA BELIIN KELAPA DODOL!"
"HAH?? LO MAU MAKAN ODOL?"
"APA KEN?! GIGI LU BRODOL??"
"LO NGOMONG APA SIH KAR BUDEG GUE!"
"GUE NGGAK MINTA GUDEG! GUE MINTANYA LO JANGAN NGEBUT BEGO!!!!"
Mereka ini nggak sadar apa kalau lagi dijalanan dan dari tadi dilihatin sama orang-orang yang lewat. Emang udah nggak punya malu mereka.
~Taurus in Love~
"Wah wah siapa ini?" tanya Pak Alvian melipat kedua lengannya di dada. Tak lupa dengan seringaian liciknya membuat Karin dan Ken menunduk takut.
"Perasaan baru kemarin kalian telat. Kok udah telat lagi aja?" kata Pak Alvian sinis.
"Maaf pak tadi saya nebeng dia soalnya motor saya lagi dipinjem. Nah dia datengnya kelamaan pak padahal saya udah nungguin di depan rumah dari jam 6," balas Karin menunjuk Ken, menjadikannya kambing hitam.
Ken melotot tak terima disalahkan begitu saja, "Pak tadi saya kesasar, rumah dia susah dicari."
Pak Alvian memutar bola matanya jengah. Malas mendengar ocehan mereka.
"Yaudah sana kalian bersihin ruang musik sama ruang seni!" ujar Pak Alvian tak ingin berlama-lama berhadapan dengan mereka. "Saya harus ngajar, nanti saya balik buat ngecek kalian."
Karin dan Ken melongo. Ruang musik dan ruang seni di sekolah mereka itu sangat luas. Mampus aja kalau mereka disuruh bersihin.
"Pak nggak ada hukuman lain apa? Lari di lapangan kek," tanya Ken berusaha menawar.
"Nggak ada manfaatnya kalau saya suruh kalian lari-lari doang. Mending bersih-bersih, lumayan sekolah dapet OB gratisan nggak perlu di gaji."
Ken dan Karin berpandangan sebentar sebelum menghela nafas bersama.
Mereka pasrah saja karena gurunya ini benar-benar tidak bisa dirayu.
~Taurus in Love~
KAMU SEDANG MEMBACA
Taurus In Love
Teen FictionGimana ya rasanya naksir cewek yang super duper hiperaktif? Capek? Iya. Malu? Iya. Jengkel? Iya. Apalagi ceweknya ga peka pakek banget. Bikin beban nambah aja.