Keychain (M)

840 50 19
                                    

Warning hanya diperuntukkan untuk 18+ anak kecil gaboleh baca.

Keesokan harinya.

Jisu POV

Mmh.. aku meregangkan tanganku sebelum duduk dan menyebabkan selimut yang menyelimuti tubuhku jatuh. Aku merasa aneh jadi aku melihat ke tubuhku.

"Aaahhh"

Pintu kamar mandi kemudian terbuka dan memunculkan Ryujin yang panik dengan hanya berbalutkan handuk dipinggangnya.

Dia menatapku dengan mata melebar, melihat kearah dadaku yang polos... Tunggu, dia mengeces?

"Aaaahhhh" aku buru-buru menutup badanku dengan selimut lagi, kurasa pipiku memerah

"Jisu-ya, ada apa?" tanya Ryujin, pipinya sedikit merona

"Aku... Aku pikir aku bermimpi kita melakukan sex semalam jadi aku bangun dan terkejut melihat diriku sendiri" jawabku dengan malu

Ryujin tertawa dan berjalan menuju kasur, dia duduk dipinggir sebelahku dan menepuk-nepuk kepalaku.

"Bodoh, aku pikir ada sesuatu buruk yang terjadi padamu. Dan kau tidak bermimpi, we made love yesterday"

*rahangku ternganga* Kejadian kemarin mulai berputar ke pikiranku.

1 menit

2 menit

5 menit

"Jisu-ya" Ryujin menaruh tangannya di bahu polosku, membangunkan lamunanku.

"Selamat pagi" senyum Rujin lalu mencium pipi kananku

*blush*

"Pagi" ucapku malu-malu sambil memaikan jariku

Dia menatapku dengan intens dan malah membuatku semakin gugup

"Bagaimana perasaanmu?"dia menanyakanku dengan khawatir

"Emm ya baik-baik saja" yaa benar aku tidak merasakan sakit atau apapun

*berdehem*

"Apa kau emm merasakan sakit di.. dibawah sana?"

Saat dia mengatakan itu, terkadang aku merasakan sedikit sakit di area bawahku tapi siapa peduli?

#gaya bat jisu

"Mmm tidak terlalu"

"Ah bagus karena aku sangat khawatir. Emm anyway, kemaren sangat luar biasa, you are amazing"

"Kau juga" ucapku berbisik malu

Sunyi. Uh, kenapa dia masih menatapku?

"Aku mau mandi"

Ryujin mengangguk tapi masih tetap disitu

"Oppaa, aku"

Dia mengangguk lagi, "Aku tahu"

.....

"Aku tidak mau membawa selimut besar ini ke kamar mandi"

"Tentu saja, kau tidak akan"

Aku mengerucutkan bibirku, "Bisakah kau menunggu diluar, please? Atau kau bisa keluar sebentar sampai aku di kamar mandi?"

"Kenapa? Ahhh... kau malu? Hahaha"

Aku mengangguk

"Okay, tapi berikan my morning kiss dulu"

"Tapi aku belum sikat gigiiii" aku menggelengkan kepalaku, dan membuat poniku menutupi mataku.. ah poniku sudah mulai panjang lagi aku harus memotongnya

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang