I Need A Plan

437 45 12
                                    


**

Keesokan harinya, 12.00 PM, Apartemen Chaeryeong

Chaeryeong POV

Aku mengirimkan pesan ke Ryujin pagi ini, menanyakan dia untuk datang makan siang, karena kita butuh membicarakan kejadian kemarin. Dia harusnya sudah disini beberapa menit lalu, aku banyak berpikir dari semalam. Aku bisa tahu kalau Ryujin sudah membuka hatinya sedikit demi sedikit untuk Jisu dan aku tidak suka. Aku harus jadi prioritasnya, bukan dia.

Tapi melihat dari dimana aku berdiri sekarang, aku bukan apa-apanya melainkan hanya kekasih gelapnya. Kesempatanku untuk bersamanya sangat kecil. Yang aku punya adalah hatinya tapi *desah* sekarang aku sudah tidak yakin lagi, aku merasa kalau dia berubah. Aku tidak tahu tapi ada sesuatu yang berbeda dengannya sekarang. Aku takut.. sangat takut, aku tidak mau kehilangannya karena aku sudah jatuh cinta terlalu dalam kepadanya.

Pikiranku kembali dimana saat aku pertama bertemu dengannya. Dia yang telah menyelamatkanku dari kerumunan saat aku mencoba untuk masuk kedalam venue konser karena van kami tidak bisa melewati keramaian dari fansku yang tidak mendapatkan tiket konser. Aku tidak tahu kalau dia CEO dari perusahaanku jadi saat itu aku hanya berterimakasih kepadanya dan berharap agar kita bertemu lagi karena dia telah mengambil hatiku dengan senyumannya, dia adalah pahlawanku.

Di konser setelah perayaan. Aku bertemu dengannya lagi, Mr. Lee, manajerku memberi tahuku kalau dia adalah CEO dari Itz ent. Aku sangat kaget, kalaupun aku tahu seharusnya aku berterimakasih padanya lebih sopan. Dia tahu aku menatapnya jadi dia pergi sambil tersenyum dengan menawan. Kita berbicara banyak dan kita menemukan bahwa kita banyak memiliki kesamaan. Ini seperti kita sudah dijodohkan dari surga tapi aku sangat kecewa saat aku melihat cincin pernikahan di jarinya.

Aku mencoba untuk bersikap normal setiap kita bertemu (kita banyak bertemu pada saat awal aku di perusahaan), saat itu aku pikir mungkin aku bisa menjadi temannya tapi aku tidak menyangkal kalau aku berharap sesuatu yang lebih. Sebut aku gila tapi saat dia memegang tanganku dan menyelamatkanku dari kerumunan, aku tahu dia satu-satunya untukku. Jadi aku sangat bahagia, suatu hari (setelah beberapa bulan menjadi temannya) dia menyatakan kepadaku kalau dia sangat suka kepadaku.

Dia khawatir aku menjadi tidak nyaman karena pernyataannya dan menyuruhku untuk melupakannya tapi aku membuat dia kaget saat aku bertanya untuk menjalin hubungan denganku. Hubungan terlarang, perselingkuhan.

Dia ragu dan mengabaikanku selama beberapa hari, tapi akhirnya dia tidak bisa menahan perasaannya lagi dan aku menerimanya kembali. Pada saat itu dan seterusnya kita memulai hubungan yang indah. Aku tidak pernah tahu kalau aku bisa mencintai seseorang sedalam ini. Aku banyak menjalin hubungan dengan banyak pria dulu, tapi tidak ada apa-apanya dibandingkan dia. Aku membutuhkannya. Maaf Jisu, tapi aku tidak bisa mundur.

"Chaeryeong?" suara Ryujin membangunkanku dari rentetan pikiranku

"Aku ada di balkon"

Dia berjalan menuju balkon dan berdiri disampingku, menatap pemandangan indah dari kota Seoul.

"Mau makan siang terlebih dahulu?" aku bertanya tanpa melihatnya

"Tidak usah, aku sudah makan siang"

"Bagus, sekarang bisakah kita mulai berbicara?" kataku dengan wajah yang datar

"Ya" dia melihatku, "Dengar, kami hanya makan siang bersama, dua kali. Dan kau mau memulai pertengkaran hanya karena ini?"

"Aku tidak memulai pertengkaran denganmu Shin Ryujin, aku hanya ingin tahu, mengapa kalian selalu menghabiskan waktu bersama akhir-akhir ini?" akhirnya, aku menatap dia juga

My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang