Chapter 3: Aku ingin jadi lebih kuat

552 42 0
                                    

Ps:

Tetsuya : 1 tahun

Daiki : 4 tahun

Atsushi : 7 tahun

Ryota : 8 tahun

Shintarou : 9 tahun

Seijuuro : 10 tahun

.

.

.

"Bu bu bu!" digendongan ibunya, tangan kecilnya meraih-raih kearah lima anak kecil yang sedang bermain di atas karpet dengan mainan yang berserakan disekitar mereka. Wajah lucunya menampilkan senyum polos dan tanpa dosa, "Nii! Nii!" sepertinya Tetsuya memanggil kelima kakaknya, membuat kelima kakaknya yang sedang bermain teralihkan perhatiannya padanya dan langsung menghampiri Tetsuya yang sedang duduk disofa, tepatnya dipangkuan Yuzuki.

"Nii!" suara cemprengnya terdengar kembali. Umurnya baru satu tahun, diumurnya sekarang Tetsuya sudah bisa mengucapkan kata seperti Kaa untuk memanggil ibunya, Too untuk memanggil Ayahnya dan Nii untuk kakak-kakak mereka.

"Tetsuya ingin bermain dengan Sei-nii? Kaa-chan berikan Tetsuya pada Seijuuro!"

"Curang, Seicchi! Tetsuyacchi ingin bermain denganku, ya kan Tetsuyacchi? Berikan Tetsuyacchi pada Ryouta, Kaa-chan!"

"Tetchu-chin ingin belmain dengan Atchuci, bukan yang lain. Ne, benalkan Tetchu-chin?"

"Nii-tan tati talah! Yan bita mengadak Tetchu belmain hanyalah Daiki teolang!"

Yang bersurai hijau hanya diam memerhatikan keempat saudaranya. Menaikan posisi kacamatanya yang tidak turun sama sekali, ia bingung ingin ikutan tapi gengsi.

Kemudian dimulailah pertengkaran kecil mereka didepan adik kecil mereka. Mata bulatnya memperhatikan keempat kakaknya yang saling pukul-pukulan, jambak-jambakan, kemudian manik biru muda nya mulai berkaca-kaca dan..

"Waaaaaaaa! Waaaaaaa!"

Tetsuya tiba-tiba menangis, membuat Yuzuki sedikit kewalahan menenangkannya, ditambah keempat anaknya masih bertengkar.

Tapi mendadak perhatian keempat anaknya teralihkan pada Tetsuya. ingin ikut menenangkan. Mereka baru ingin membuka mulut, tapi suara kecil dan lemah mengintrupsi—

"Yame.. hiks.. Nii.. hiks.. (Dame.. Nii..)"

Seijuuro yang mengerti sesuatu akhirnya tertawa kecil, "Kaa-chan, berikan Tetsuya pada Seijuuro."

Manik biru muda Yuzuki bertemu dengan manik crimson Seijuuro, Seijuuro mengangguk pelan. Mengerti apa yang akan dilakukan anak sulungnya, Yuzuki memberikan Tetsuya pada Seijuuro kecil. Khawatir juga tubuh mungil Seijuuro tidak bisa menahan tubuh Tetsuya yang lumayan berisi.

Mengabaikan keempat saudaranya yang mulai protes, Seijuuro membawa Tetsuya yang masih sesenggukan menangis ke tempat bermain mereka barusan, kemudian mendudukannya diatas karpet dengan Seijuuro yang memeganginya tentunya. Seijuuro tau pasti keempat adiknya akan mengikutinya juga.

"Tetsuya tidak ingin kita bertengkar. Ia hanya ingin bermain bersama kita, bukan salah satu dari kita. Benarkan, Tetsuya?"

Mata bulatnya yang berkaca-kaca menatap Seijuuro yang sedang tersenyum hangat padanya, "Umm.." kemudian mengangguk.

"Oh begitu.. tenang Tetsuyacchi! Kita tidak akan bertengkar lagi kalau begitu!"

"Hu'um." Si kecil tan mengangguk. "Ayo kita main sama-sama!"

From You to YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang