Embun pagi jatuh dari pucuk daun melengkung menuju tanah dengan gradasi warna putih yang mengelilinginya. Pagi yang cukup cerah di musim dingin untuk menyambut kehadiran baru keluarga ternama seantero Jepang. Siapa lagi kalau bukan keluarga Akashi dengan segudang kesempurnaan yang dimiliki. Limousin mewah menerobos masuk melewati gerbang raksasa berlambang simbol Akashi menuju pintu utama dengan jejeran Maid juga Buttler yang bersedia di depan pintu.
Satu orang Buttler membuka pintu putih dan menampakkan satu keluarga dengan senyuman cerah beserta anggota baru mereka. Hal yang pertama terlihat adalah merah, hijau, ungu, Navy Blue, kuning, merah lagi dan Baby Blue. Si sulung merah – Akashi Seijuurou – tampak tersenyum cerah saat sosok wanita bersurai Baby Blue – Nijimura Shiori yang kini berganti menjadi Akashi Shiori - turun menggendong keluarga baru mereka. Si Hijau – Akashi Shintarou – memalingkan wajah menyembunyikan rona bahagia dan berpura – pura membenarkan letak kacamata yang sama sekali tak bergeser saat suara mungil menginterupsi di telinganya.
Si ungu – Akashi Atsushi – menatap malas ke arah Shintarou yang masih saja Tsundere dan malah fokus pada cemilan yang sama sekali tak pernah absen dari tangannya. Si Navy Blue – Akashi Daiki – dan Si Kuning – Akashi Ryouta – sibuk melompat kesenangan saat melihat anggota baru mereka mengeluarkan suara kecil dan berusaha menarik – narik ujung baju sang ibu agar menunduk dan memperlihatkan wajah anggota baru mereka yang berwarna Baby Blue.
"Jangan tarik – tarik baju Kaa-san, Ryouta, Daiki" tergur pria bersurai merah dan merupakan sang kepala Keluarga – Akashi Masaomi –.
"Aku mau lihat adikku-ssu" Ryouta masih sibuk menarik – narik ujung baju wanita yang baru saja memberikan adik untuknya.
"Nanti Ryouta, Kaa-san bahkan belum masuk rumah" jawab Shiori lembut.
"Tapi kan—" ucapan Ryota dipotong oleh Daiki.
"Ryouta, aku juga mau lihat adikku. Jangan menganggu" Gerutu Daiki yang juga sibuk menarik ujung baju Shiori.
"Tapi, itu adikku-ssu" Ryouta tak mau kalah. Wajar saja, Ryouta awalnya paling kecil dan biasa memanggil yang lainnya dengan sebutan 'Nii-san' tapi kali ini ia yang akan dipanggil 'Nii-san' dan tentu saja ia menjadi sangat antusias bahkan tak sabar untuk melihat adik kecilnya.
"Dia juga adikku, Ryouta" Daiki tak mau kalah.
"Hee~~ Kalian berdua tak boleh seperti itu. Bayi itu adalah adiknya nii-san" Atsushi yang memiliki tubuh lebih tinggi langsung mendekat dan sedikit berjinjit untuk melihat si mungil yang masih dalam gendongan sang ibu yang belum bergerak satu centi pun.
"Atsushi, lebih baik kau tidak ikut bergabung Nanodayo, Kaa-san sulit berjalan karna ulahmu" Shintarou mendekat dan menarik Atsushi agar menjauh.
"Shin-nii jangan tarik – tarik aku, aku mau lihat Adik-chin" Protes Atsushi
"Tidak boleh, aku duluan yang mau lihat Adik kita" Ryouta semakin gencar menarik ujung baju Shiori.
"Aku duluan Ryouta" Daiki ikut – ikut menarik ujung baju Shiori dan alhasil jadi sedikit pengap. Si Baby yang tadinya diam kini menangis karna merasakan pengap. Kalau sudah seperti ini, terpaksa si sulung bertindak. Mendeham kecil, dan memanggil satu persatu nama adik – adiknya.
"Shintarou, Atsushi, Daiki dan Ryouta. Bisa kalian menjauh dari Kaa-san sekarang? Jika tidak, besok pagi tak ada Channel Oha asa, Maiubo, daging dan semuanya dilarang mendekati Adik kita" Kalau sudah si sulung bertitah, mulai dari yang susah di atur sampai yang Tsundere sekalipun pasti akan menurut.
KAMU SEDANG MEMBACA
White Crystal
RandomAkashi Tetsuya, bungsu dari 6 bersaudara keluarga Akashi harus menangung beban berat di pundak untuk memberikan kesan betapa hebatnya keluarga Akashi. Tapi sayangnya, apapun yang ia lakukan pasti sudah pernah dilakukan oleh ke - 5 kakaknya. Apapun i...