Chapter 12 - Festival Together

516 30 0
                                    

Musim dingin masih berlangsung, tapi beruntungnya tidak terlalu dingin karna salju yang sudah tidak banyak turun. Seirin, Kaijou, Touo, Yosen, Shutoku dan Rakuzan tengah sibuk mempersiapkan festival bersama. Walau Yosen dan Rakuzan berasal dari kota yang berbeda dan jauh dari Tokyo, tapi tak menyusutkan rasa persahabatan mereka untuk bisa bergabung dalam festival besar yang akan menarik minat dari mulai anak kecil hingga orang dewasa.

Beberapa siswa maupu Siswi disibukkan dengan berbagai macam keperluan juga ada yang mengatur, para panitia yang ditunjuk sesekali memberikan arahan juga memberikan petunjuk mengenai pemasangan stan agar tidak terjadi kerusuhan. Ada pula yang menyiapkan panggung pertunjukkan, menyiapkan Sound System juga segala macam hal – hal yang berhubungan dengan Festival.

Di sudut lapangan yang luas, terlihat Tetsuya tengah memperhatikan papan kecil yang penuh dengan kertas – kertas laporan. Ia tak sendiri, disebelahnya berdiri gadis dengan surai sewarna dengan kelopak bunga sakura yang juga disibukkan dengan dokumen yang sama namun isinya sedikit berbeda. Sesekali Tetsuya mengetuk – ngetuk pulpen ke dagunya dengan pose berfikir sementara Momoi sibuk mencatat sembari mencuri pandang ke arah pemuda disebelahnya.

'Kyaa, dia tampan sekali dengan posisi seperti itu' fikir Momoi dengan teriakkan tertahan, pipinya meroba merah terlebih akhir – akhir ini mereka semakin dekat, apa lag keempat kakaknya Tetsuya sudah mengenalnya dengan baik.

Tetsuya sebenarnya sudah tau jika Momoi sedari tadi memperhatikan dirinya, karna sudah terbiasa, Tetsuya membiarkan Momoi melirik kearahnya dan bertingkah lucu setelahnya. Ada kesenangan sendiri saat melihat gadis itu menggeleng lalu bertingkah kalau ia tak melihat apa – apa kemudian meliriknya lagi. Tetsuya masih sibuk memikirkan beberapa masalah yang dihadapi untuk persiapan festival, terlebih festival ini dilaksanakan di musim dingin.

Makanan yang akan dijual terlebih dahulu diseleksi, selain untuk menghindari makanan yang tidak sesuai juga untuk membuat yang berjualan tidak merugi. Beberapa makanan yang mungkin akan laku bahkan penjualannya bisa lebih dari target langsung di setujui, bagi yang belum segera menemui Nebuya Eikichi untuk mendapat pengarahan dan ide baru. Jika ada keuangan yang sulit mereka kerjakan, maka yang bertugas untuk membantunya adalah Aida Riko. Sementara itu, tugas Tetsuya adalah membagi petugas berdasarkan keluhan.

Selesai memikirkan siapa saja yang akan bertugas, Tetsuya masih berpura – pura untuk berfikir dan saat itulah ia sadar jika Momoi masih melirik kearahnya takut – takut. Dibalik wajah datarnya, Tetsuya menyimpan sebuah kejahilan untuk gadis bersurai merah muda ini. Ntah ini ketularan virus Takao Kazunari yang merupakan teman kakaknya – Akashi Shintarou atau memang ketularan kakaknya sendiri – Akashi Daiki. Tetsuya berdeham pelan dan membuat Momoi tersentak kecil.

"Sampai kapan kau akan melirikku seperti itu Momoi-san?" Momoi menggeleng cepat dan matanya buru – buru menatap kearah lainnya.

"Iie, aku tak melirikmu Tetsu-kun" Elaknya.

"Soukka, aku fikir kau melirikku dari tadi. Ternyata aku salah" Tetsuya tersenyum tipis dan menghardikkan bahunya. "baiklah, tadinya aku mau mengajak orang yang melirikku untuk makan siang bersama. Tapi karna tidak ada, lebih baik aku makan siang bersama yang lain" Momoi terdiam dan langsung memasang wajah puppy yang lucu.

"Tetsu-kun~, Kau akan makan siang dengan siapa?" Tanyanya bimbang.

"Mungkin gadis dari Kaijou di sebelah sana" Tetsuya menunjuk seorang gadis yang melihat kearah mereka berdua.

"K-Kenapa?"

"Karna dia dari tadi melirikku, sesuai dengan ucapanku tadi, aku akan makan siang bersama seseorang yang melirikku dari tadi." Tetsuya memasang wajah sumringah yang dibuat – buat. "Atsushi – Nii membuat bekal untuk dua orang hari ini, jadi aku harus mengajak seseorang –"

White CrystalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang