part seven

12 4 3
                                        

Hi guyss, akhirnya bisa up lagi.
Jangan lupa vote and comment ya guys.
Btw ini part khusus Keira guys...

Selamat membaca✌🏻😁.

_*_*_*_

"Aku pulang" Keira mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku pulang" Keira mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu. Benar benar malam yang melelahkan. Dia tidak dapat taksi satupun dan harus terpaksa berjalan kearah halte untuk menaiki bis. Lalu setelah sampai di halte terdekat dari rumahnya dia harus kembali berjalan kaki untuk benar benar sampai rumahnya.

Keira melepas heels yang ia pakai. Kakinya memerah dan terasa sangat sakit ketika heels itu lepas dari kakinya. Sekarang ia bingung harus melakukan apa karena badannya benar benar lelah saat ini. Ditengah kebingungannya tiba tiba datanglah Tesa, sang mama dengan raut wajah kesalnya.

"Darimana aja lu jam segini baru pulang? Perginya gak izin sama gua lagi. Udah bosen tinggal disini atau gimana?!" bentak Tesa. Sedangkan yang dibentak hanya diam karna benar-benar kelelahan.

"Dasar anak gak tau diri!. Untung bapak lu kaya! Coba kalo miskin, udah gua tinggalin lu sama si tua bangka yang genit itu"

Tangan Keira mengepal mendengarnya. Ia tak suka dengan perkataan mamanya itu. Padahal ia adalah mama kandung Keira. Wanita yang telah melahirkannya. Namun sifatnya terlalu keras padanya. Keira lebih disayang oleh Rania, mama tirinya daripada mama kandungnya itu.

Ya, Ditto, papa Keira menikah lagi karena istrinya yang juga adalah mama Keira begitu kejam. Papa Keira tidak bisa pisah dengan mama Keira karna suatu alasan. Lalu sang papa memutuskan untuk menikah lagi agar Keira tidak kehilangan kasih sayang seorang ibu.

Namun Tesa tidak memperbolehkan Keira tinggal dengan mama tirinya. Entah dengan alasan apa. Tapi yang jelas, Keira merasa bahwa dengan papa nya menikah lagi atau tidak itu sama saja. Sama sama tidak membuat Keira hidup bahagia.

Mama tiri Keira memang baik, tapi jika mama kandungnya saja sekejam itu apalagi mama tirinya?. Jadi Keira memilih tetap menjaga jarak dengan mama tirinya itu. Meski sejauh ini Keira selalu mendapat perlakuan baik dari sang mama tiri.

"Lo denger gak sih gua ngomong?! Kuping lu gak berguna banget dehl! Gua potong aja mau?!" Bentakan sang mama menyadarkan Keira dari lamunannya. Dia bangkit dari duduknya dan segera berlari kearah kamarnya. Tidak memperdulikan kaki nya yang terus berdenyut tiap kali kakinya menyentuh lantai. Ia hanya tak ingin lebih lama berada di dekat sang mama yang terus mengomel, membuat badan dan fikirannya tambah lelah.

Ia menutup pintu lalu menguncinya rapat rapat. Keira masih bisa mendengar teriakan serta cacian dari sang mama. Namun dia memilih membaringkan tubuhnya. Dia sudah tak perduli dengan baju atau make up nya. Yang terpenting sekarang adalah dia harus istirahat. Badannya benar benar lelah, ditambah pikirannya yang sedang sangat kacau.

Behind Her SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang