📍Resposo Complex, Rosemare, RC

4.3K 227 25
                                    

"Nnggghhh~ mmmhh~ ah! Ahh! Hyunghhh~ sshh~" Desahan si pemuda manis memenuhi salah satu bilik toilet kampus. "Hyuhyungghh~ ah! Ter—mmhh~" Desahannya dibungkam oleh bibir tipis milik sang dominannya.

Gerakan maju mundur yang sang dominan ciptakan membuat desahannya semakin keras mengalun ke udara. "Ah! Ahh! Ahhhgg~ hyunghhss~ mmmhhh~ hmmm~ ah! Ahhhk! Kiss, kiss mehh~"

Tanpa diminta dua kali, ia telah menyambut bibir mungil kekasihnya untuk di lumat. Lumatan acak dari sang dominan membuat submissive semakin bergairah, panas di tubuhnya semakin menjadi-jadi sampai ia merasakan ujung penisnya akan mengeluarkan cairan kepuasan. "Cu—cumhhh~ nnggghhh~ hyunghhh~ closerhhh~ ah! Ahhakk! Ah! Ahhh~ hyungh~ nggghhh~"

"Together babyhh~"

Cairan lengket kepuasan mereka telah menyembur dimasing-masing tempat, sang dominan yang menyemburkannya di dalam submissive-nya, sedangkan submissive-nya mengotori pakaian hingga tubuh keduanya. Tidak masalah, lagipula keduanya akan segera meninggalkan kampus. Pulang?

"Hyunghh~" Lenguh submissive sensual; mengalungkan kedua tangannya di leher kokoh sang dominan. "Keluarkan, Jaemin-hyung."

"Tunggu sebentar baby Jie, biarkan seperti ini sebentar." Balas Jaemin dengan seringainya.

Jisung menggeleng kepala lemah; menolak jika hanya dibilang tunggu sebentar. Pemuda Na di hadapannya ini tak bisa dipegang kata-katanya; jika sudah dalam keadaan seperti ini.

"Aaahhh~ hyunghh~" Desah Jisung lagi; mengangkat dagunya memperlihatkan leher putih yang penuh peluhnya sendiri. "Su—sudah hyungh~"

Jaemin terkekeh pelan. "Sekali lagi ya, babyhh~"

Jisung menggeleng lemah; ragu -ragu tapi ia menyukai bagaimana brutal-nya sang dominan bergerak. "Ti—tidakhh~ ah! Ah~ ahhgh~ ah! Hyunghh~"

Tubuh Jisung di angkat oleh Jaemin tiba-tiba hingga penis Jaemin tertanam semakin dalam di anal-nya Jisung. Refleks, kedua tangan dan kakinya melilit kuat di tubuh tegap Jaemin. Tak ada yang bisa ia lakukan selain mendesah pasrah, menikmati dan memohon setelahnya agar setelah ini hormon kekasihnya akan turun. Sudah 2 jam lebih Jisung diperkosa oleh kekasihnya sendiri, bahkan mereka belum sempat menginjakkan kaki ke kelas.

"Hyunghhh~ ahhh~ "

"Jisung-ahh~ ayo kita menikah."

Mendengar ucapan Jaemin tiba-tiba yang melamarnya, kedua pipi Jisung merona malu. "Nngghh~ hyungggh~"

"Jawabhh~ sayang."

Sebelum menjawab Jisung dihadiahi kecupan sekilas di kulit lehernya oleh Jaemin. Dan jangan lupakan pergerakan brutal di bawah sana, bagaimana Jisung bisa menjawabnya?

"Nn—NOhh~ hyungghh~ aahh! Ahhh~! Ahhakk!"

"Sebentar lagih~ sayang."

Jisung keluar lagi bersamaan dengan Jaemin di dalamnya, lagi. "Pe—penuh, hyung." Rengek Jisung lelah; menyembunyikan wajahnya di leher Jaemin dan meninggalkan ruam keunguan di kulit leher Jaemin. Jisung suka dengan leher Jaemin yang begitu seksi dalam keadaan berkeringat seperti ini, apalagi dengan aroma maskulin tubuhnya. "Keluarkan penis mu hyung."

Jaemin tersenyum di balik punggung Jisung. "Tidak, baby Jie belum menjawab pertanyaan hyung."

"Ihh! Hyung melamar ku tidak romantis."

(✓) STREETS | SungJaem / JaemSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang