Part 29

133K 3.1K 620
                                    

"Maaf Gio. Yang aku maksudkan kesempatan kedua itu untuk memberikan kesempatan kedua memaafkan kesalahan kamu, dan aku percaya kalau kata-kata kamu itu semuanya benar. Aku percaya kamu 100%, tidak ada sedikitpun keraguan atas penjelasan yang sudah kamu berikan

"Tapi kamu tetap kembali sama aku kan?"

"Maaf, untuk hal itu aku gak bisa lagi"

"Jadi kamu bukan mau kembali sama aku?"

Cia kembali tersenyum, ia menggelengkan kepalanya

"Bukan, Gio. Aku meyakinkan keluargaku yang sudah kamu sakiti hatinya. Meyakinkan mereka, kamu pantas diberikan kesempatan kedua untuk dimaafkan dan untuk berubah lebih baik kedepannya. Aku meyakinkan mereka, kalau kamu gak akan ngelakuin kesalahan yang sama"

"iya Cia aku bakal buktiin ke kamu, aku gak akan selingkuhin kamu lagi"

"Aku bakalan tagih janji kamu untuk buktiin ke aku. Tapi buat buktiin itu, kamu gak harus jadi suami aku, kita gak harus ada dalam hubungan yang dari awal emang udah gak sehat. Kamu bisa menjadi suami orang lain, kamu bisa menjadi pasangan orang lain. Tapi orang itu bukan aku"

"Tapi aku maunya kamu. Aku cinta sama kamu"

"Gio, aku juga cinta sama kamu. Tapi, aku udah gak bisa sama kamu"

"LO JODOH GUE CIA, LO JODOH GUE!! KAMU JODOH AKU CIA, AKU GAK MAU YANG LAIN"

Gio berteriak sambil melepaskan genggaman tangannya dari Cia. Ia berjalan menjauh. Arka ingin mendekati Gio, namun Cia melarangnya. Cia kembali mendekati Gio, namun Gio mendorong Cia menjauh.

"Gio, jangan bertingkah seperti ini"

"KAMU YANG JANGAN BERTINGKAH KAYAK GINI. KAMU JUGA CINTA SAMA AKU, TAPI KENAPA KAMU SEKARANG SURUH AKU SAMA WANITA LAIN HAH?"

"CUKUP GIO. JANGAN PERMALUKAN KELUARGA LEBIH LAGI"

"Papa Rudi, biar aku yang jelasin ke Gio"

"ANAK ITU UDAH KURANG AJAR SAMA KAMU. DENGAN GAK TAHU MALUNYA MINTA KAMU BALIK KE DIA"

"Papa Rudi, biar aku aja yang selesaikan, ini rumah tanggaku dan aku yang harus selesaikan"

Cia kembali mendekati Gio, memegang wajah Gio lembut. Gio memalingkan wajahnya, enggan menatap wajah Cia.

"JANGAN SENTUH AKU!"

"GIO DENGERIN AKU DULU!. LIAT AKU!. HARGAI AKU KALAU EMANG KAMU CINTA SAMA AKU"

Gio menatap mata Cia, mata itu sebulan lalu pernah memperlihatkan rasa kecewanya yang besar. Namun, kini mata itu terlihat lembut.

"Aku emang mungkin dulu bisa saja menjadi jodoh kamu. Tapi, kepercayaan aku udah kamu patahkan"

"Aku.. Aku bisa perbaiki semuanya. Aku.. Aku akan bahagia in kamu. Aku bisa jadi Gio yang kamu mau. Aku... Akuu... "

"Kamu emang bisa jadi apa yang aku mau, kamu emang bisa perbaiki hubungan kita. Tapi kamu bisa perbaiki masa depan Reta yang hilang? Bisa kamu buat Reta kembali bisa punya anak?"

Gio terdiam. Ia menatap mata Cia dalam. Mata Gio mulai berkaca-kaca, ia terjatuh lemas dilantai. Cia duduk bersimpuh dilantai memeluk tubuh Gio yang mulai menangis sesegukan.

"Maafkan aku Cia, maafkan aku"

"Aku udah maafin kamu jauh sebelum kamu minta maaf. Tapi aku gak bisa sama kamu. Aku gak bisa melanjutkan hubungan kita"

"Kenapa? Karena Reta? Aku bisa tanggung jawab dengan dia tanpa harus nikah sama dia. Aku.. Aku bisa biayain semua yang dia butuhkan. Tapi aku mau tetap bertahan sama kamu"

"Bukan, bukan karena itu alasan utama aku"

Cia melepaskan pelukannya, memegang tangan Gio erat.

"Jadi apa?"

"Aku pernah bilang sama kamu kan, aku akan maafkan semua kesalahan kamu, kecuali selingkuh. Tapi kamu gak mengindahkan peringatan aku. Dan aku gak bisa melanjutkan hubungan ini"

"Cia, aku gak bisa sama Reta. Aku gak cinta sama dia"

"Aku gak tau harus bilang apa tentang itu. Tapi kamu pernah memberikan harapan padanya kan?"

"Iya, tapi aku dijebak"

"Terlepas dari itu, Gio. Kamu kan yang beri respon awalnya sama dia? Jangan pernah permainkan seseorang. Gak enak kan rasanya dipermainkan? Jangan pernah beri keyakinan pada seseorang jika kamu saja belum yakin dengan perasaanmu"

"Cia... Tapi... Apa emang gak ada harapan untuk kamu bisa kembali ke aku? "

"Aku emang gak bisa balik sama kamu. Cinta aku emang besar buat kamu. Tapi kecewa yang kamu berikan untuk aku terutama keluargaku lebih besar dari semuanya. Aku gak bisa mentolerir kesalahan seperti itu"

"Tapi, papa Heru, mama Desi dan Arka sudah memaafkan aku"

"Maaf bisa untuk semua orang, Gio. Tapi hati mereka, yang udah terluka, gak akan bisa kembali seperti semula"

"Jadi, kita memang harus berpisah?"

"Iyaa. Aku mau pisah sama kamu secara baik-baik. Orang tua kita juga sahabatan dari dulu. Aku kira dulu, kamu itu jodohnya aku. Ternyata, kita emang ditakdirkan hanya untuk menyambung persahabatan orang tua kita"

"Tapi aku mohon kasih kesempatan memperbaiki pernikahan kita. Aku lebih pilih kamu daripada Reta"

"Gio, bukan gitu maksud aku. Kalaupun memang kamu harus memilih, maka pilihlah dia. Aku akan mundur. Bukan tanpa alasan, namun jika kamu memilihkupun, aku akan tetap mundur. Tidak sama lagi rasanya jika harus melanjutkan hubungan yang sudah dinodai kebohongan"

"Aku gak mau hidup sama Reta"

"Itu hak kamu. Aku gak membatasi kamy harus hidup sama siapa. Tapi bukan sama aku"

"Cia... "

"Maaf Gio. Aku harap, kamu bisa berubah. Cukup aku yang kamu sakitin, cukup aku yang ngerasain pahitnya diselingkuhin, dan cukup aku wanita yang kamu bohongin. Tolong, jaga wanitamu kedepannya"

Cia melepaskan genggaman tangannya dari Gio, ia berjalan menuju pak Heru kemudian memeluk papanya. Tangis Cia pecah dipelukan papanya. Sebenarnya Cia tidak mau berpisah, ia sangat mencintai Gio. Namun, ia sudah bilang diawal. Perselingkuhan bukanlah sesuatu yang dapat dimaafkan.

Gio menangis sesegukan. Ia menekuk dan memeluk kedua lututnya kemudian menenggelamkan kepalanya. Tante Rani dan pak Budi mendekati anaknya, lalu memeluk Gio hangat.

"Kamu sudah melakukan kesalahan besar yang tidak dapat dimaafkan. Jadikan pelajaran untuk kedepannya. Sekarang, kamu sudah tahu, apa yang kamu lakukan harus dipertanggung jawabkan kedepannya. Hari ini kamu kehilangan Cia atas perbuatanmu yang dulu"

"Kamu juga memetik apa yang kamu tanam. Kepercayaan, kejujuran dan kesetiaan adalah hal yang terlihat remeh namun sangat beresiko untuk sebuah hubungan. Jadilah Gio yang lebih baik kedepannya. Penuhi janji kamu pada Cia, untuk berubah"

*TAMAT*

JODOH GUE LO!!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang