"Halo! Kamu sedang apa?" Tanya seseorang dengan tiba-tiba, memecah lamunan seorang Hwang Hyunjin.
Kedua saling bertatapan, ada rasa asing menyelimuti nya.
"Oh, hai? Apa kita pernah kenal?" Tanya Hyunjin langsung pada intinya.
"Kenalin, nama aku Han Jisung. Semua orang panggil aku Hannie." Ucap nya lembut.
"Sejujurnya, aku tidak memerlukan orang baru. Dan aku tidak suka di ganggu." Ucap Hyunjin, tanpa ingin memperkenalkan nama nya. Dan secara tidak langsung, ia tidak mau berkenalan dengan orang asing tersebut.
"Aku hanya ingin berteman. Selama tiga tahun disini, aku hanya sendiri." Ucap Jisung dengan raut wajah yang sedih.
"Tiga tahun? Keluarga kamu ada yang sakit disini?"
Sakit? Keluarga? Benar, mereka saat ini di rumah sakit. Dan mereka sedang berada di tempat duduk para tamu, yang sepi nan dingin.
"Tidak ada. Keluarga ku sehat semua."
"Lalu kamu disini sedang apa? Tidak mungkin anak kecil sepertimu bisa menjadi dokter atau perawat di rumah sakit." Ucap Hyunjin dengan heran.
Melihat situasi yang cukup tidak aman, Pria kecil tersebut segera bergegas.
"Hahaha, kamu cukup menghiburku hari ini. Terima kasih, senang bertemu dengan mu. Aku balik dulu ya." Salam nya, dan dengan tiba-tiba pria manis bernama Han Jisung itu pun pergi dari tempat nya.
"Aneh. Sungguh aneh."
-
"Hyunjin, tolong bantu mama untuk suapi papa mu, ya? Mama mau pergi beli kebutuhan lain. Gapapa kan nak?" Tanya sang Ibu kepada Hyunjin.
"Mama tak perlu khawatir, papa baik-baik saja denganku." Balas Hyunjin dengan senyuman hangat nya.
"Baiklah anak baik, mama pergi dulu yaa."
"Iya, hati-hati mah."
Tak berselang beberapa saat setelah ibunya pergi keluar ruangan, raut muka Hyunjin berubah.
"Kalau bukan karena mama, aku tidak sudi menyuapi mu, pah."
Banyak orang yang merasa Hyunjin sangat keterlaluan. Bahkan kesalahan kecil ayah nya saja tidak pernah bisa ia maafkan. Tapi sejatinya tidak ada yang benar tahu ada apa di balik kebencian Hyunjin pada ayah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
dreamer who left his dream | hyunsung
Short StoryTercipta nya dua sudut pandang berbeda, yang demi hari kian menyatu. Han Jisung, sang bocah kecil yang terkekang. Hwang Hyunjin, sang bocah kecil yang mendendam. Akhir cerita mungkin terasa menyakitkan. Namun, kisah mereka akankah lebih menyakitkan...