Setelah kejadian tadi siang.
Tujuan Jisung berubah.
Ia tidak akan pergi dari dunia saat ini.
Setidak nya, ia masih ingin melihat pria itu lagi.
Walaupun untuk terakhir kali nya.
Jika ia pergi keruangan nya sekarang, kemungkinan terbesar nya adalah,
Mati.
Di tangan ayah nya.
Dan kini, satu-satu nya cara agar hidup.
Adalah tidak akan pernah kembali penjara itu lagi.
Setidak nya hingga ia siap,
Siap di bunuh oleh ayah nya.
Namun, kini ia bingung. Dengan kekurangan yang ia miliki, adakah seseorang yang mau menerima dirinya untuk hidup sementara ini?
Tiba-tiba ia mengingat satu nama.
Han Jihan, adik nya.
Han Jisung pun memeriksa kantung celana nya, berharap ada uang terselip di dalam nya.
Sayang nya, tidak ada sepeser uang pun di dalam kantung nya itu.
Kini ia pun segera pergi mencari cara untuk mendapatkan uang.
-
Han Jisung berlari, terus berlari.
Hingga akhirnya-
Brakkk
Seseorang terjatuh di sana.
"Ibu baik-baik saja?"
"Ah, baik kok. Terima kasih ya nak, terima kasih sudah menolong saya."
"Tidak masalah, buk. Mari saya antar."
"Tidak perlu kok nak, saya duduk di bangku itu saja, nanti biar anak saya yang membantu."
"Ah, baik lah Bu, saya pergi dulu ya."
"Tunggu nak,
Ini ada beberapa uang, sebagai ucapan terima kasih, di terima ya nak."
"Tidak perlu, buk. Ibu mungkin lebih membutuhkan nya."
"Tidak apa, nak. Saya ikhlas memberi nya. Tolong di ambil ya nak."
Tidak ada alasan lain untuk mengelak, mau tak mau Jisung pun menerima uang tersebut.
"Terima kasih, ya buk."
"Terima kasih kembali."
KAMU SEDANG MEMBACA
dreamer who left his dream | hyunsung
Short StoryTercipta nya dua sudut pandang berbeda, yang demi hari kian menyatu. Han Jisung, sang bocah kecil yang terkekang. Hwang Hyunjin, sang bocah kecil yang mendendam. Akhir cerita mungkin terasa menyakitkan. Namun, kisah mereka akankah lebih menyakitkan...