#9

10 1 0
                                    

“What  is  not  started  today  is  never  finished  tomorrow.”

– Johann Wolfgang von Goethe

– Johann Wolfgang von Goethe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Halo?"

Jisung kini mencoba untuk menelpon adik nya dengan telepon umum di dekat nya.

"......"

Belum ada jawaban dari adik nya, namun sambungan sudah tersambung.

"Halo? Ade?"

Sudah hampir 30 detik telepon tersambung, namun tidak ada satu sautan apapun.

"Halo? Ini kakak. Ini Jisung."

"Ka-kak?"

"Iyaaaa!"

Tidak di sangka, air mata Jisung tiba-tiba mengalir.

"Kakak sangat rindu sama Ade. Kamu dan ibu apa kabar?"

"Kami... Baik. Bagaimana denganmu, kak?"

Ingin sekali menjawab, tidak.
Tetapi, ia tak mau adik nya itu nantinya lebih khawatir, jika ia jujur.

"Baik...."

"Aku tahu, kakak berbohong."

"Kakak tidak ingin kamu dan ibu menjadi khawatir..."

"Tanpa kamu berbohong pun, kami tetap khawatir padamu, kak."

"Kita bahkan sudah lebih dari 3 tahun tidak bertemu. Setiap hari aku selalu ingin mencoba untuk tidak merindukan mu...

Tapi aku tidak bisa."

"Kakak akan ke sana. Beri alamat rumah baru mu."

"JANGAN!!"

Jisung terkejut.
Teriakan adik nya sangat...

Ketakutan.


"K-kenapa??"

"Ayah akan melakukan sesuatu padamu jika kamu ke sini, kak. Tadi sebelum kamu, ayah sempat nelfon ke sini, menanyakan mu...

Aku kira, kakak benar-benar hilang."

Hilang?

Apa..

Tidak mungkin.

"Cepat beri alamat mu. Tenang, kakak tidak akan terluka."

"Baiklah, kami tinggal di..."

Setelahnya Jihan pun memberi tahu alamat rumah baru nya kepada Jisung.

"Tunggu kakak."

_


Saat ini Hyunjin sedang duduk sambil termenung, entah apa yang ia pikirkan.

"Hyunjin? Sedang apa kamu nak?" Ucap sang Ibu kepadanya.

Hyunjin menoleh.

"Ah, aku sedang memikirkan sesuatu, Bu. Ibu sudah makan?"

"Sudah... Kamu belum makan kan? Ayo nak makan dulu." Ucap nya sambil menepuk pundak anaknya itu.

"Nanti saja Bu. Saya belum lapar."

"Baiklah, ibu suapi papa mu dulu ya." Pamit nya.















"Han Jisung. Kamu sedang apa?"







dreamer who left his dream | hyunsung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang