Takdir (SasuSaku fanfic)

Misi Pertama Sakura

Hai minna I'm comback.. Maaf karena lamanya post untuk kelanjutan kemarin dikarenakan alasan kesehatan. Ok langsung saja ya... 🥰🥰🥰
.
.
.

.

Happy Reading

***
Hari ini cuaca Desa Konoha sangat cerah. Sakura dan Ino berencana untuk latihan bersama di hutan pinggir  kota. Sudah hari ke 14 mereka berlatih bersama. Saat ini Sakura sudah menguasai tehnik pemanggilan kodamnya. Dan tehnik penyembuhannya pun semakin berkembang. Ino yang melihat perkembangan Sakura secara langsung pun merasa bangga dan senang..

"Sakura kau hebat" Puji Ino
"Ah, kamu bisa aja. Tanpamu aku gak bisa sampai tahap ini. Arigatou" Sakura tersenyum dengan sahabatnya itu.

"Sakura, kita istirahat sebentar. Capek tau"
"Hai"

Mereka pun memakan bekal yang ia bawa dari rumah. Sakura yang membawa tempura dan Ino yang membawa onigiri tuna. Mereka sering bertukar dan berbagi bekal. Dan itu membuat persahabatan mereka semakin erat.
.
.
.
Hinata dan Tenten sedang jalan jalan karena cuaca sungguh sangat cerah hati ini. Mereka melihat Ino dan Sakura sedang istirahat di sebuah bangku. Mereka pun memutuskan untuk menemui sahabatnya itu.
"Konichiwa minna" Tenten dan Hinata menyapa Sakura dan Ino.
"Konichiwa Tenten-chan, Hinata-chan" Balas mereka berdua

Mereka berempat berbagi cerita dan pengalaman selama menjadi tim Taka. Tentunya membuat Sakura sangat antusias berhubungan Sakura merupakan anggota baru tim taka. Melihat respon Sakura mereka sangat senang hingga lupa waktu, tak terasa waktu sudah semakin sore. Mereka pun memutuskan untuk pulang dan berpamitan di persimpangan jalan.
Karena saat ini Sakura tinggal dirumah keluarga Uchiha. Ia pun memutuskan untuk segera pulang agar tidak kemalaman. Setidaknya bisa membantu bibi Mikoto untuk menyiapkan makan malam.

"Tadaima" Ucap Sakura
"Okaeri Sakura-chan " Ternyata yang menjawab salam itu adalah Fugaku .
"Baru pulang latihan saki. Badanmu kacau" Itachi menimpali.
"Ahh.. Iya Nii-san" Sakura malu malu karena Itachi secara tidak langsung menyindirnya bahwa Sakura belum mandi alias badan Sakura bau keringat.
"Saki, pamit mandi dulu Tousan , itachi-nii" Sakura pamit dan setelah mendapat anggukan dari mereka berdua. Ia pun segera menuju kamarnya. Karena setiap kamar di mension Uchiha sudah ada kamar mandinya masing masing.
Ketika ia menaiki tangga,Sakura berpapasan dengan Sasuke yang dari kamarnya. Mereka slalu kontak mata secara tidak sengaja ketika bertemu.
"Sasuke-kun"
"Hm.. " Sasuke slalu menjawab dengan ciri khasnya dingin tetapi cool.
"Baru pulang latihan kau" Lanjut Sasuke.
"Ahh.iya Sasuke-kun.Tadi latihan bareng pig Tenten dan Hinata "
"Aku mandi dulu Sasuke-kun"lanjut Sakura.
Sasuke pun hanya mengangguk dan turun. Tanpa mereka sadari Itachi pun melihat interaksi itu dan tersenyum.
.
.
Selesai mandi Sakura pun membantu Mikoto dan Tsunade memasak di dapur. Walaupun ia hanya ditugaskan untuk plating di piring saji. Ketika semua masakan siap. Ia membawanya di meja makan ternyata keluarga Uchiha dan pamannya Dan sudah duduk ditempatnya masing masing. Setelah semua sesaji. Mereka pun melakukan ritual makan malamnya. Setelah makan malam Sakura pun membantu Mikoto untuk mencuci piring dan peralatan makan lainnya.
"Taruh disitu saja Saki. Biar kassan yang melanjutkan" Ujar Mikoto
"Tidak kassan, Saki mau membantu kasaan"
Karena kegigihan Sakura untuk membujuk Mikoto agar dia bisa membantunya, Mikoto pun luluh dan membiarkan Sakura untuk membantunya. Setelah semua beres Sakura berpamitan menuju kamarnya.

****

"Sakura-neechan.... Sakura-neechan" Anak kecil itu slalu memanggil manggil nama Sakura.
Sakura yang tertidur pun kaget dengan suara itu. Ya suara yang ia kenal. Anak perempuan yang slalu menempelnya ketika disekolah. Namun sekolah sedang libur apa yang membuatnya menemui Sakura saat ini.
"Sakura-nee kapan sakura-neechan membantuku" Dia slalu menunduk.
"Bukankah Sakura-nee sudah kuat" Lanjutnya menuntut.
" Rin-chan aku memang berencana untuk membantumu namun aku lagi menunggu waktu yang tepat. " Ucap Sakura lirih.
"Tapi kapan. Terkadang aku sudah tak kuat Sakura- nee. " Rin pun menghilang setelah mengucapkan kalian itu. .