“Sekali lagi, maaf Pak atas kelalaian pegawai kami kemarin,” ucap Ten sopan santun seraya membungkuk sembilan puluh derajat. Senyum ramah pun melekat di bibir lelaki omega itu. Kedua tangannya menyerahkan uang ganti rugi sebesar harga kue tart tiramisu yang dipesan orang di depannya alias Jungwoo.
Pukul setengah delapan waktu setempat, Ten yang sedang berjaga seorang diri di toko kedatangan pelanggan komplain pasal kue kadaluwarsa yang dibelinya satu hari lalu. Sudah ia duga, cepat atau lambat pasti orang itu akan minta ganti rugi.
Sebagai penjual yang bertanggung jawab, tentu saja Ten bersedia mengganti kerugian yang dialami Jungwoo. Lagipula itu juga termasuk kesalahannya karena lupa mengeluarkan kue yang sudah lewat masa konsumsi dari etalase.
Tak apa, jadi bahan pelajaran saja. Kedepannya Ten maupun Taeyong harus lebih berhati-hati. Untung saja sang pembeli masih berbaik hati. Ia datang baik-baik dengan tutur kata yang lembut.
“Iya gak apa-apa, yang penting selanjutnya jangan sampe ceroboh lagi ya,” Jungwoo tersenyum sambil meraih uang dari tangan Ten. Syukur ada uang tambahan untuk makan malam ini.
Ten mengangguk cepat. Selanjutnya pria itu kembali bersuara, “Ah! Sebentar, Pak,” setelah itu Ten berbalik badan kemudian berjalan ke sisi kanan ruangan, disana berjajar banyak macam kue-kue kecil.
Jungwoo yang melihatnya bingung. Lelaki itu memperhatikan gerak gerik Ten dari belakang tanpa pindah dari posisi awalnya. Tak lama kemudian Ten kembali menghadap Jungwoo dengan sebuah kotak kecil di tangannya.
“Ini ada cupcake, Pak Jungwoo bawa pulang aja. Gratis kok!” Ten mengulurkan tangannya untuk memberikan kotak berisi dua buah cupcake, “Tenang aja, ini masih anget, Pak,” terusnya seraya tersenyum.
Jungwoo yang diberi makanan gratis tentunya menerima. Tidak mungkin menolak rezeki, “Wah, makasih banget nih,” balas Jungwoo saat menerima kotak berwarna coklat muda itu.
“Sama-sama, Pak. Semoga jadi langganan ya disini.”
“Oke deh, saya pamit dulu ya,” ujar Jungwoo lalu balik badan ke arah pintu keluar. Lumayan juga dapat cupcake gratis. Sebetulnya ia tak begitu suka manis. Mungkin Jungwoo akan memberinya pada Jaehyun, hitung-hitung sebagai pengganti kue tiramisunya yang kadaluwarsa kemarin.
Pria beta itu membuka pintu keluar toko. Di depan toko, Jungwoo mendelik heran. Ia melihat Jaehyun bersama seorang lelaki sedang bercengkrama di belakang mobil. Sepertinya situasi mereka sedang tidak baik-baik saja. Dilihat dari wajah Jaehyun yang menatap tegas pria di hadapannya.
Tangan alpha dominan itu juga mencengkram kuat lengan si pria asing. Jungwoo tak tahu jika si pria asing yang dimaksud itu telah menabrak bemper belakang mobil Jaehyun. Toko kue berada di pinggir jalan raya, bunyi tabrakan yang dihasilkan berbaur dengan suara kendaraan berlalu lalang. Sehingga Jungwoo tak tahu masalah tersebut.
Melihat wajah Jaehyun yang semakin lama semakin mendekati wajah pria itu, Jungwoo tak berdiam diri. Sepertinya sesuatu telah terjadi, pikirnya. Ia pun bersahut, “Pak Jaehyun! What's going on?!” seraya melangkah menghampiri kedua pria itu.
Mengetahui keberadaan Jungwoo, Jaehyun segera melepas cengkramannya pada Taeyong. Feromonnya yang sengaja ia keluarkan pun mulai mereda.
“Holy crap! Ini bemper kenapa bisa gini, Pak!?” heboh Jungwoo ketika melihat hasil tubrukan motor Taeyong. Pria beta itu menatap Taeyong tajam, saat itu juga ia langsung menuduh, “Pasti ini ulah kamu—Oh kamu! Yang ngasih saya kue tiramisu kadaluwarsa kemarin kan? Why are you so trouble—”
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ONE ❪JAEYONG❫
Fanfiction[ABO] [Romance] [From Enemy to Lover] [Local] Life is such an eternal competition; siapa cepat, dia dapat. But, Jung Jaehyun, has claimed him to be his Omega. "What's mine will always be mine," he once said. ⚠️ THIS STORY CONTAINS | BXB | MATURE CO...