sorry for the typos, happy reading!“Boom!”
Sebuah letupan dari balon permen karet pecah di hadapan wajah Jaehyun. Baru saja pria alpha itu membuka pintu rumah sudah disuguhi kejutan yang cukup membuatnya terkesiap.
Butuh beberapa detik untuk Jaehyun kembali menetralkan diri dari kejutan. Sebelum akhirnya ia menggeser tubuh seorang gadis di hadapannya yang menutupi pintu masuk. Lalu kakinya mulai melangkah memasuki ruang tamu.
“Helaaaw ma bradeeer, long time no see~” sapa adik satu-satunya Jaehyun, Jung Minjeong. Gadis itu tampak semangat menyambut kedatangan sang kakak. Seraya mengunyah permen karet, Minjeong kembali bersuara, “Oy budeg lau?!”
Tahu sendiri Jaehyun sedang tidak dalam suasana hati yang baik. Ia hanya melewati Minjeong begitu saja. Tanpa sepatah kata pun.
Kesal karena tak dapat respon yang mengenakan hati, Minjeong menahan lengan Jaehyun, “Di LA gak ada korek kuping ya?”
Menatap tak minat sang adik, Jaehyun akhirnya membuka suara, “Hi.”
“Omg! Ternyata bisa ngomong!” ujar Minjeong heboh.
Jaehyun memutar bola matanya jengah. Jauh dari perkiraan, ternyata Minjeong tumbuh menjadi remaja yang berisik. “Sorry Dek, I'm not in the mood,” ucap Jaehyun kemudian kembali melangkah memasuki rumah.
Sungguh, pria itu sedang tidak tertarik dengan apapun.
“Kenapa? PMS ya bray?” Minjeong mengikuti langkah Jaehyun dari belakang. Ternyata sang kakak berhenti di ruang keluarga lalu duduk di sofa. Minjeong pun ikut duduk di sebelah lelaki tinggi itu.
“Dummy,” satu kata namun begitu menusuk.
Minjeong membuka mulutnya, tak percaya baru saja diolok kakaknya, “Baru ketemu udah dikatain, aduin Papa ya!”
Tak merespon ucapan Minjeong, Jaehyun malah memberikan sebuah kantong belanja yang berisi beberapa camilan dari minimarket pada adiknya. Ah mengingat kejadian di minimarket—ingin sekali Jaehyun hantam lelaki kecil nan licik itu. Semoga saja mereka bertemu lagi, agar Jaehyun dapat melampiaskan dendamnya.
Melihat sebuah kantong besar berisi makanan ringan dan minuman, Minjeong mendelik curiga. “Sogokan? Sorry, Jung Minjeong remaja anti suap.”
“Cool,” balas Jaehyun singkat lalu kembali menarik kantong tersebut ke sisinya.
“Bercanda kali, serius amat cuk,” gadis itu kembali menarik kantong dari sisi Jaehyun. Lalu membuka isinya. Senyum merekah ketika melihat beragam camilan disana.
“Cuk? What is that?”
“Cuk is jancuk.”
Jaehyun mengangguk mengerti, “Such a cute word, what does it mean?”
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ONE ❪JAEYONG❫
Fanfiction[ABO] [Romance] [From Enemy to Lover] [Local] Life is such an eternal competition; siapa cepat, dia dapat. But, Jung Jaehyun, has claimed him to be his Omega. "What's mine will always be mine," he once said. ⚠️ THIS STORY CONTAINS | BXB | MATURE CO...