Setelah berjam-jam perjalanan, akhirnya kami sampai di sebuah desa tanpa nama. "Mulai sekarang kamu harus bertahan hidup dimulai dari tempat ini nak, karena darahmu merah dan kasta kamu sekarang adalah Rough (Kasta terendah). Ingat! kamu jangan menggunakan nama Everhood lagi. Kamu sudah bukan bagian dari keluarga Everhood lagi. Sampai jumpa nak" kata Simon, kusir kereta kuda pribadi keluarga kami dulu. Tidak, aku tidak akan menyebut nama Everhood sebagai keluargaku lagi. Lebih pantas dipanggil 'mantan keluarga'.
Langit senjamewarnai perjalananku. Angin yang bertiup dari arah barat cukup menyegarkan, seakan-akan membuatku ingin berhenti sejenak dan meminum secangkir teh. Desa ini ternyata cukup luas, daerahnya berada di kaki gunung, membuat suasana yang menyejukan hati dengan keasriannya. Kurasa tak apa aku dibuang di desa seperti ini.
Meski banyak yang mengatakan bahwa disini tempat berkumpulnya rakyat kasta bawah, batinku. Iya benar, sedari tadi aku hanya melihat orang-orang 'kaum bawah' yang tampak sangat sederhana. Ada yang menjual gandum, pedagang kecil, pengemis, penggembala hewan ternak, dan lain-lain. Aku melihat keanehan ketika melihat orang-orang disini bertransaksi. Mereka tidak menggunakan uang kertas, alat transaksi mereka adalah uang logam.
Lingkungan yang sangat berbeda dari tempat tinggalku dulu. Benar-benar berbeda. Sepertinya uang tabungan yang kubawa tidaklah berguna disini. Suasana yang aku lihat ini menggambarkan bahwa desa ini sangat tertinggal dari peradaban kerajaan.
Aku berjalan di jalanan desa itu sembari membawa koperku. Mencari tempat tinggal telebih dahulu, kemudian pekerjaan untuk bertahan hidup.
"Hei..mas punten" suara cempereng dari laki-laki yang tidak ku kenal, suara itu terdengar dari arah kanan.
Aku meliriknya, penampilannya seperti remaja desa yang polos, mata berwarna ungu cerah, rambut cokelat yang berantakan, dan pakaian yang terlihat lusuh, bisa kulihat bahwa itu bukan terbuat dari sutra atau katun.
"Iya ada apa?" Jawabku.
"Namaku Andrewnatial Fadhi..kamu bisa manggil aku Kak Andrew", dia mengatakan itu seakan-akan dia lebih senior dariku dengan menambahkan kata 'Kak' didepannya.
Lagipula ada apa ini? Orang asing sepertinya tiba tiba memperkenalkan diri.
"Namaku Asca von Ever..." Celaka! Aku harus memikirkan nama baruku, Aku tidak boleh menggunakan nama Everhood lagi, teriakku dalam batin.
"Ever??" Andrew kebingungan dengan kelanjutan nama belakangku.
"Bukan, maksudku Zuberg...Asca von Zuberg." Aku tidak tahu dari mana kata 'Zuberg' itu berasal.
Aku hanya asal sebut. Tapi untungnya aku tidak menyebutkan nama marga asliku. Hampir saja.
"Ohh kalau bergitu..salam kenal Asca, sepertinya kamu penduduk baru di desa ini, atau mungkin turis?" tanya Andrew.
Wajar saja Andrew mengatakan seperti itu, pakaianku yang tampak modern inilah penyebabnya. Mungkin.
"Tidak aku bukan turis..ehmm aku penduduk baru disini" Aku mengatakan yang sejujurnya saja.
"Jadi ternyata memang penduduk baru ya..apa aku boleh membantumu? Apapun itu tak masalah," kata Andrew.
"Apa tidak apa-apa? Aku baru saja mengenalmu tadi.." Ucapku merasa tidak enak dan sedikit curiga.
Pada akhirnya Andrew membantuku untuk mencarikan tempat tinggal di desa ini. Aku mengizinkannya untuk membantuku karena dia terus-terusan memaksa. Berjam-jam kami mencari tempat tinggal untuk diriku, namun hasilnya nihil dan pada saat itu sudah pukul 8 malam.
"Ehmm...bagaimana jika kamu bekerja di tempat kerjaku,disana kamu akan tinggal sementara di asrama pekerja,sama seperti ku." Lanjut Andrew.
Aku pikir aku harus mengambil ini.
Malam itu, Andrew membawaku ke Kantor pertambangan tembaga. Andrew mengatakan bahwa dirinya bekerja sebagai pengangkut tembaga di pertambangan dan karena pihak pertambangan juga merasa kekurangan tenaga kerja. Singkatnya, cerita diriku diterima kerja dan diperbolehkan bekerja besok. Sebagai seorang pengangkut tembaga. Karena aku tidak punya tempat tinggal, malam itu aku tinggal di asrama milik Andrew. Sejak saat itu kami berteman.
Disaat kita berada di fase tidak memiliki tujuan, putus asa, berharap semua kembali seperti biasa hanya dalam kedipan mata. Saat itulah intuisi dan alam bawah sadar menuntun kita ke arah yang tidak terduga.
Aku berfikir bahwa diriku yang sekarang sama seperti kumpulan debu dan zat panas di angkasa yang membutuhkan waktu milyaran tahun untuk menjadi sebuah bintang yang bersinar terang. Cepat atau lambatnya aku menjadi sebuah 'bintang' tergantung dari jalan kehidupan yang kupilih.
Jika sekumpulan debu dan zat kecil bermimpi menjadi bintang di angkasa, maka mulai dari sini aku bermimpi untuk naik ke kasta lamaku, atau bahkan kasta diatasnya. Perlahan aku akan merangkak naik ke kasta yang lebih tinggi. Aku tidak ingin berlama-lama berada di kasta Rough, kasta terendah.Tapi bagaimana caranya.
Beberapa bulan berlalu, aku berhasil bertahan hidup sebagai rakyat kasta terendah. Kurang lebih selama lima bulan aku bekerja di pertambangan tembaga. Bekerja sebagai pengangkut tembaga dengan upah yang tidak terlalu banyak, tapi masih cukup untuk sekadar bertahan hidup. Aku tidak mementingkan gengsi.
Selama lima bulan juga aku baru menyadari bahwa perusahaan yang mengelola pertambangan tembaga ini adalah perusahaan bernama Evercoil. Itu adalah perusahaan sumber daya milik mantan keluargaku. Itu artinya selama ini aku bertahan hidup dengan bekerja diperusahaan milik keluarga yang telah membuangku.
Bulan Agustus 1802. Aku dibuang oleh 'mantan' keluargaku pada bulan April lalu. Itu artinya sudah lima bulan aku hidup sendiri tanpa keluarga. Hidup di dunia luar, jika dianalogikan sama seperti seekor kucing peliharaan yang ditinggal majikannya di tengah hutan dan harus bertahan hidup.
"Duunggggg...Duunggggg" terdengar suarakeras gong yang menandakan semua pekerja tambang harus berkumpul. Itu seperti bel untukmemanggil seluruh pekerja tambang yang ada di asrama. Malam itu kami parapekerja berkumpul di lapangan besar yang tidak jauh dari kantor.
Tidak lama setelah itu bos kami muncul. Lalu, bos kami mengatakan bahwa pihak kerajaanmeminta setiap perusahaan untuk mengirimkan pekerja mereka yang berumur diatas17 tahun untuk mengikuti wajib militerkerajaan. Hal ini karena kerajaan Allenwood belum lama ini terikatkonflik dengan kerajaan Crassava dan sering menimbulkan peperangan. Dirasakekurangan pasukan, pihak kerajaan meminta setiap perusahaan untukmengirimkan pekerjanya yang kontrak kerjanya akan habis.
Umurku sekarang 17 tahun dan sialnya kontrak kerjaku tinggal dua pekan lagi. Itu artinya dua pekanlagi aku harus mengikuti wajib militer dan terjun ke medan perang. Sebenarnya ada banyakpekerja yang usianya diatas 17 tahun, seperti Andrew yang berusia 19 tahun. Tapi kontrak kerjamereka masih lama. Hanya diriku yang kontrak kerja disini palingsingkat. Apa karena aku penduduk baru disini? Aku tidaktahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Essentials
AdventureKetika kita yang pernah setinggi langit, kemudian jatuh ke tanah dengan sangat keras. Hancur sehancur-hancurnya. Kemudian apa yang kita lakukan? Essentials menceritakan kisah seorang anak laki-laki bernama Asca yang ingin kembali ke kasta awalnya...