Di pagi hari yang cerah Renata mulai sibuk dengan pekerjaannya. Sejak dia masuk ke ruang editing, dia sudah sibuk menonton video dan mengeditnya. Ternyata selain memiliki artis blogger sendiri, di ARSeven juga menerima pembuatan iklan produk kecantikan dan barang ber-brand dari perusahaan lain, sungguh perusahaan yang multitalenta dan tidak takut dengan persaingan.
"Gus, ini ada video yang harus di edit," ucap seorang pria yang baru saja masuk ke ruang editing.
"Ini yang iklan travel blogger bulan ini?" tanya Bagus sambil menerima memory card dari pria itu.
"Iya. Katanya ini iklan Kanya Sachwan yang terakhir," ucap pria itu dengan senyuman menggoda.
"Oh," ucap Bagus.
"Kok oh doang? Biasanya lo yang paling heboh sama berita terbarunya Kanya."
"Tuh, trainee baru di ruang ini. Emang bukan artis, tapi dia nggak sombong," ucap Bagus sambil mengarahkan dagu ke arah Renata yang sibuk menonton content.
"Lumayan. Siapa namanya?" tanya pria itu.
"Renata," ucap Bagus yang kemudian melangkah pergi dengan membawa kartu memori itu.
Di siang hari yang cukup cerah Renata tampak berjalan keluar dari lift menuju ke ruang HRD, namun langkahnya terhenti ketika sepasang tangan memeluk kakinya. Renata memutar bola mata dengan malas karena dia tau siapa orang yang saat ini mencegat langkahnya.
"Lepasin kaki gue," ucap Renata dengan datar.
"Aunty, makasih ya kemarin udah jagain Reas sampai tidur. You care about me?" tanya Andreas dengan senyum yang manis.
"Iya. Lo itu kenapa sih suka nempel di kaki gue, risih tau nggak?"
"Kaki aunty nyaman."
"Sekarang lepas, gue mau ke ruang HRD."
"Mr. Anang nggak ada di ruang. Dia pergi," ucap Andreas sambil melepas kaki Renata.
Di saat kedua orang itu sedang berbincang, tiba-tiba Anes keluar dari lift dan mendekati dua orang itu. Anes berdiri di antara mereka, Renata terlihat menundukkan kepala sebentar lalu menatap Anes dengan datar.
"Rena, kamu bisa ikut saya?" tanya Anes.
"Ada apa ya bu?" tanya Renata.
"Kamu ikut saja. Ayo Reas," ucap Anes yang kemudian berbalik dan kembali masuk ke dalam lift bersama Andreas.
Dengan wajah sedikit bingung, Renata pun mengikuti mereka masuk ke dalam lift. Setelah menunggu beberapa detik, mereka sampai di lantai paling atas. Renata mengikuti langkah Anes, sedangkan Andreas memegang lengan baju Renata.
Renata masuk ke dalam ruang yang cukup luas dengan pemandangan kota Denpasar yang luar biasa. Renata sempat kagum, namun kekagumannya lenyap saat dia melihat acara meeting yang di selenggarakan di ruang itu.
Renata terlihat bingung dan gugup. Untuk apa dia di bawa ke sana? Semua orang menatapnya dengan tajam, seakan-akan mereka ingin menghakiminya. Di saat Renata gelisah dan mulai merasa panas dingin, tiba-tiba Andreas menggenggam tangannya dan seketika kegugupan pada dirinya mulai menghilang.
"Maaf sebelumnya karena mengganggu acara meeting ini. Saya akan memperkenalkan Renata, sebagai artis travel blogger kita yang baru, yang nantinya akan menggantikan posisi Kanya," ucap Anes yang membuat Renata semakin bingung. Apa maksud sebenarnya dia di bawa ke ruang penting ini?
Seorang wanita cantik berdecih dan menatap Renata dengan jijik. Wanita itu adalah Kanya Sachwan, artis travel blogger yang sudah lima tahun di kontrak oleh ARSeven, namun karena suatu kesalahan Anes sebagai manager di perusahaan itu ingin memutuskan kontrak kerja samanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Not FINE! [Completed]✓
Romanzi rosa / ChickLitWattys2021 - CHICKLIT Setelah lulus kuliah, Renata diterima bekerja sebagai content creator di salah satu perusahaan. Namun di hari pertama gadis itu bekerja, ia terus dirundung kesialan. Usut punya usut, kesialannya bukan karena tindakan senior jai...