⏭ eighth page

403 72 21
                                    

Drrrt drrrt

3 missed call from Mama
Mama is calling..

Kening Yedam mengerut bingung saat melihat ponselnya yang menunjukkan panggilan masuk dari mamanya. Yedam segera menutup pintu dosen di belakangnya dan kemudian barulah mengangkat telepon dari mamanya.

Hari ini Yedam ke ruang dosen lagi untuk konsultasi masalah revisi skripsinya yang tak ia pahami tempo hari. Dan sepertinya, mamanya tak cukup sabar menunggunya sampai harus menelepon berulang kali.

"Halo? Ada apa, ma?"

"You finally answer my call, hm."

Yedam memutar matanya malas. "I was in Mr. Kim's room. Of course, Yedam senyapkan ponsel Yedam. Ada hal mendesak apa sih memangnya?"

"I'd like to tell you that you have to come to a location that i'll send to you tonight. Rasanya rugi kalau mama tidak mempertemukan mu dengan anak tunggal teman mama."

Langkah Yedam terhenti. "Wait- what? Ma, Yedam kan udah pernah bilang, i have a crush on someone and i'm still trying to get his heart. Can't you just wait for it?"

"Berhenti membual. Kamu berbohong agar mama tidak menjodohkan mu kan? Setiap kali mama ingin memperkenalkan seseorang, kamu selalu menggunakan alasan yang sama. Ini udah berbulan-bulan Bang Yedam. And you never come to me with that boy on your story. Kamu kira mama akan percaya kali ini?"

"Ma, Yedam gak bisa bawa dia ke mama karena- ya- emang belum waktunya. Belum fix, ma."

"Ah, kamu terdengar seperti korban ghosting." Yedam mengacak rambut belakangnya. Wajahnya sekarang sama sekali tidak bersahabat. Seolah siapapun yang mendekat akan Yedam bacok.

Doyoung dan Taehyun yang melihat Yedam berdiri di tengah koridor dengan wajah seperti itu, jadi ragu hendak mendekat. Keduanya bertukar pandangan, mendiskusikan apa yang terjadi pada Yedam melalui tatapan. Tapi, pada akhirnya keduanya menggeleng. Sama-sama tidak tau.

Jadi ya- mari dekati Bang Yedam.

"Kamu membual kan? Sudah lah. Kalau kamu mau batalin pertemuannya, bawa sini 'that boy' yang selalu jadi alasan mu. You can't bring him to me, can you?"

"Ma-"

"Be ready at 7. Don't be late."

"Ma! I already sleep with him! Many times! Can't you just wa-"

"Eits, you're too much. Kau membual terlalu jauh soal 'that boy' mu itu. Jangan lupa, pasang senyum paling ramah mu malam ini. Bye."

"Ma-"

Tuut

"Argh!"

Taehyun dan Doyoung kembali menghentikan langkah mereka saat mendengar Yedam teriak dan nyaris membanting ponselnya sendiri. Bahkan para mahasiswa di koridor juga terkejut bukan main dengan suara Yedam.

•The New Page• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang