"Ladies and gentlemen! Welcome to our mini farewell party for Bang Yedam."
Prok
Prok
"Wuhuw! Makan makan!"
Dan seruan Junghwan mendapat acungan jempol dari si pembawa acara aka Park Jeongwoo. Yang lainnya hanya menggeleng. Tapi, tidak bisa dipungkiri sih, bagian makan makan adalah sesuatu.
Terima kasih pada Taehyun yang sudah repot repot nyewa cafe tempat mereka berada sekarang hingga siang nanti. Jadi sekarang, mereka tidak perlu pusing menahan malu karena sikap barbar mereka. Paling hanya petugas di cafe. Itu mah masih mending.
"Yak, sebentar lagi kita mulai acara makan-makannya. But, mari kita beri kesempatan pada tokoh utama kita untuk memberi sambutan dulu." lanjut Jeongwoo. "Kepada Bang Ye, waktu dan tempat dipersilahkan."
Dan kemudian suara tepuk tangan kembali bersahutan.
Yedam menunduk, tertawa dengan tingkah teman-temannya, sambil bertepuk tangan juga. Ia lalu berdiri dari duduknya. Menikmati sejenak sorakan dari Jeongwoo dan Doyoung yang menyorakkan namanya. Biasa, fans.
"Oke. First of all, aku berterimakasih atas waktu yang kalian buang untuk pesta kecil-kecilan ini demi diriku."
"Eeeyyy~" kompak yang lain.
"Tau aja dia kalau kita buang waktu ngadain beginian." kata Taehyun yang kembali memancing tawa yang lain.
Begitu pula Yedam yang hendak melanjutkan dialognya.
"Aku sebenarnya- sedih harus pergi," Yedam mulai memakai skill menghayati keadaannya dan membuat yang lain hanya menahan tawa. "Meninggalkan kalian dan hidup di dunia luar dengan orang-orang baru." lanjutnya.
"Dia sedih bukan karena ninggalin kita. Pisah sama Haruto aja sebenernya." kali ini giliran Doyoung menyahuti dan disetujui oleh yang lainnya.
Sungguh, pesta perpisahan yang penuh tawa.
"Ya- itu tidak salah. Tapi, demi pendidikan, apa sih yang engga? Ya nggak?"
"YOI!"
"Asal jangan fall in love sama orang lain aja sih." sahut Haruto yang lagi-lagi memecahkan tawa mereka.
Yedam hanya tertawa sebentar sebelum akhirnya memasang wajah sedihnya dengan bibir yang menekuk ke bawah. "Engga doong," katanya dengan puppy eyes dan kemudian mengangkat tangannya yang mana ada cincin yang Haruto berikan.
"Kan ada ini." ujarnya bangga seraya menaik-turunkan alisnya. Sombongnya keluar.
"Wiihh, apaan tuh?" tanya Jeongwoo.
Taehyun dan Doyoung mengibaskan tangan mereka di depan wajah. "Biasa- suap." ujar Doyoung yang diangguki Taehyun. "Biar gak pindah hati ke yang lain." tambah Taehyun.
Haruto hanya menganga dengan wajah tak percayanya. Masa cincin hadiah dia buat Yedam yang graduated, dibilang barang suap. Tapi- engga salah juga sebenarnya. Ya kali Yedam udah dikasih cincin mahal-mahal mana lucu ada nama Haruto pula, tega pindah hati.
Emang, kelakuan Haruto. He's a simp bruh.
"Ih, para jomblo iri aja heran." gagas Yedam. "But, whatever, i sincerely thanks to you all guys for this. Aku jujur tidak tau harus senang atau sedih. Aku akan pergi jauh dan kembali lagi beberapa tahun nanti. Aku pasti akan merindukan kalian. Sikap menyebalkan kalian, tsundere kalian, keberisikan kalian, pokoknya semua yang udah kita lalui bersama, aku bakal kangen deh."
"Aku udah mau nangis."
Dan suasana senyap yang tengah mendukung sepatah dua patah kata Yedam, terganggu oleh sahutan Junghwan yang memang tanpa akhlaknya asal bersuara. Yang lain hanya tertawa. Mereka sebenarnya setuju juga. Pasti akan sangat rindu mereka dengan Yedam. Semenyebalkan apapun Yedam itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
•The New Page• [ℎ𝑎𝑟𝑢𝑑𝑎𝑚] ✔
FanfictionOrang bilang, semakin erat kita menggenggam sesuatu, semakin mudah sesuatu itu lepas. Jadi, Haruto tidak ingin menggenggam Yedam terlalu erat. Ia ingin membiarkan Yedam terbang bebas setinggi mungkin. Ia tidak ingin kehilangan lagi. Ia tidak akan me...