14. Bingung

71 44 23
                                    


Tolong tanyakan pada Tuhanmu
Bolehkah aku yang bukan umat-Nya
Mencintai hamba-Nya

Bila memang cinta ini salah
Mengapa kita yang harus terjatuh
Terlalu dalam

ELMATU - Aku Yang Salah

|
|

|
|

Akhirnya hari libur menghampiri Deana. Hari dimana ia bisa beristirahat dari kegiatannya di rumah sakit. Rencananya hari ini Deana hanya akan beristirahat di kamar sampai malam, tentunya setelah membantu semua pekerjaan rumah. Sudah pukul 7 pagi, tapi rasanya malas untuk mandi. Hujan rintik di luar membawa hawa dingin yang memang cocok menemani Deana rebahan di kasur.

Membuang rasa malasnya, akhirnya Deana pergi menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur. Kamar mandi di rumah Deana tak menyatu dengan kamar, bukankah sudah di jelaskan bahwa rumah Deana bukan rumah mewah dan hanya rumah sederhana?

Handphone yang Deana tinggalkan di kamarnya ternyata berbunyi saat Deana sedang asik berkonser ria di kamar mandi. Ada satu panggilan tak terjawab dan chat yang masuk ke handphonenya.

Mamah Mark

|Deana
|sibuk gak sayang?
|Mamah mau ketemu kamu

Oh, nggk sibuk kok mah|
Kebetulan aku lagi libur|

|Mamah shareloc aja ya.

Iya Mah|

•••

Setelah menerima lokasi yang akan Deana datangi, ia segera berganti pakaian dan meminta izin pada Ibunya yang sedang sibuk menyiram tanaman yang berada di halaman depan rumah mereka.

"Ibu, Dea izin pergi ya" Pamit Deana lalu mencium tangan Ibunya.

"Loh? Katanya hari ini libur? Mau jalan sama Mark?" Tanya Ibu Deana heran setelah melihat anaknya telah memakai pakaian rapi.

"Nggak kok, bukan jalan sama Mark. Tapi ketemu mamah Mark..." Ucap Deana dengan kalimat terakhir yang hanya bisa ia katakan dalam hatinya. Ntahlah, rasanya belum berani untuk mengatakannya.

"Assalamu'alaikum" Salam Deana sesaat sebelum keluar dari pagar rumahnya.

"Waalaikumsalam" Jawab Ibunya, masih setia menyirami tanaman di halaman rumah.

Tak butuh waktu lama, hanya 15 menit di perjalanan sekarang Deana sudah sampai di tempat yang Mamah Mark berikan di chat tadi. Sepertinya Mamah Mark belum sampai.
Suasana sangat sepi karena hanya ada Deana dan dua pelanggan lain yang ada di dalam cafe itu, mungkin karena masih pagi.

Mamah Mark datang sesaat setelah Deana duduk di kursi. Deana yang sadar akan kehadiran Mamah Markpun kembali berdiri dari duduknya, Mamah Mark sekarang sudah berada di depannya.

"Udah nunggu lama ya? Ayo duduk lagi" Mamah Mark memulai percakapan mereka.

"Nggk kok, tadi Deana juga baru sampe mah"

Aneh. Tatapan mata yang Mamah Mark berikan berbeda, bukan tatapan hangat seperti biasanya. Entahlah, Deana merasa ada yang berbeda dari tatapan Mamah Mark. Seperti tersirat sebuah kesedihan dan kekecewaan yang menyatu secara bersamaan.

TAKDIR || MARK LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang