시간을 가지자
Mari kita luangkan waktu
이 말을 난 있는 그대로
Ketika aku mendengarnya, Aku mengerti persis seperti yang terdengar
시간을 가지잔 뜻으로 받아들여 버렸어
Bahwa kita harus meluangkan waktuDAY6 - CONGRATULATIONS
|
|
•
|
|Deana masih setia duduk di kursi, tak berniat untuk pulang dalam waktu dekat. Matanya sedikit sembab, pasti saat pulang Ibunya akan langsung bertanya kenapa matanya bisa sampai seperti itu. Masih merenung, sekarang banyak sekali yang Deana pikirkan. Apa yang harus ia lakukan kedepannya, apakah menetap atau pergi?
Tepukan di bahu membuyarkan renungan Deana, ia langsung menoleh kearah belakang tubuhnya untuk melihat siapa yang menepuk bahunya. Tak disangka, ternyata Yuliana bersama Jaemin yang berada di belakangnya.
Kenapa bisa terjadi kebetulan seperti ini? Keadaan Deana sedang tak baik-baik saja sekarang, dia hanya ingin sendirian. Tapi sepertinya Tuhan lebih mengetahui apa yang dibutuhkan Deana, Ia mengirim Yuliana agar Deana tak berlarut-larut dalam kesedihannya.
Awalnya Deana tak mau menceritakan kenapa matanya bisa merah seperti ini pada Yuliana. Yuliana mengira Mark yang membuat Deana menangis, tentu saja Deana langsung menyangkalnya. Bahkan Mark tak tahu kenapa dia menangis, walaupun ada hubungannya dengan Mark tapi tetap saja bukan Mark langsung yang membuatnya menangis.
Karena paksaan dari Yuliana, akhirnya Deana menceritakan apa yang terjadi sebelum Yuliana datang. Tapi Deana meminta agar Yuliana dan Jaemin tak memberitahu Mark apa yang terjadi, Deana tak mau menambah beban pikiran Mark.
Setelah merasa lebih baik, Deana pulang ke rumahnya. Yuliana tadinya ingin mengantar Deana, tapi Deana tolak. Deana tahu awalnya rencana mereka pasti menghabiskan waktu bersama karena ini akhir pekan, tapi mungkin karena ada Deana akhir pekan mereka tak sesuai rencana. Jadi Deana lebih memilih pulang sendiri dari pada harus menghancurkan akhir pekan bahagia bagi sepasang kekasih itu.
•••
Belum menemukan solusi, isi otak Deana masih tentang perkataan Mamah Mark akhir pekan lalu. Bahkan saat sedang berjalan di koridor rumah sakit saat ia akan pulangpun pikirannya kosong, masih terus memutar kejadian yang tak pernah ia bayangkan dari Mamah Mark.
"Hey, kok bengong? Sampe gak liat ada aku disini?" Suara familiar tersebut membuyarkan pikiran Deana, ternyata Mark menjemputnya. Padahal awalnya Deana akan naik bus dan terus merenung selama perjalanan.
"Ah, nggk tadi cuma lagi ada pikiran doang" Jawab Deana tersenyum pada Mark.
"What's wrong? Cerita sama aku" Ucap Mark khawatir, karena Deana tidak terlihat baik-baik saja sekarang. Deana memang tersenyum tapi ntah mengapa, Mark merasa senyumannya terlihat sangat sedih.
"Cuma masalah di rumah sakit doang kok, aku terlalu mikirin masalah pasien kayaknya" Dengan kekehan di ujung kalimat, Deana berhasil berbohong pada Mark bahwa semuanya baik-baik saja. Padahal Mark masih merasa ada yang tak beres, tapi Mark harus Percaya pada Deana.
"Yaudah yuk pulang" Titah Mark mengakhiri percakapan dan seperti biasa memakaikan helm pada Deana.
Tak ada percakapan selama perjalanan, keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tiba-tiba tangan Deana yang semula hanya memegang hoodie Mark sekarang sudah memeluk Mark dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR || MARK LEE
RomanceHanya sebuah kisah cinta antara anak Tuhan dan hamba Allah. Tentang takdir yang menyatukan mereka. Dan tentang segala perjuangan mereka untuk mempertahankan hubungan rumit ini. "Gua mau jujur sama lu, gua suka sama lu"🍉 "Gua sayang sama lu Na, buk...