9.

803 153 9
                                    

(Name) memasang seragamnya dalam diam, Ino dan Tenten memandang gadis itu sedikit cemas.

"Jangan menatapku seperti itu, seolah aku akan mati dengan mudah saja" Ucap (name) ketika menyadari bahwa kedua gadis didepannya ini amat mengkhawatirkan dirinya.

"Kau berada di garis depan (name)! Hanya karena kau mempunyai kemampuan yang memungkini, kerajaan menutup mata bahwa kau seorang perempuan! Harusnya kau berada di garis tengah atau belakang! " Ucap Ino dengan wajah kesal.

"Ino... Perang tidak pernah membedakan gender seseorang, aku pun tidak masalah dikirim ke garis depan. Kemampuan ku sudah cukup untuk melindungi diriku sendiri, dan ku dengar nona Sakura masuk dalam tim medis apa itu benar? " Tanya (name) mengalihkan percakapan.

"Benar, nona Haruno memiliki kemampuan yang bagus dalam medis, dan setahu ku nona itu sendiri yang memaksa agar dimasukkan dalam tim medis" Balas Tenten.

"Kemampuan bela diri nya juga lumayan bagus" Sambung Ino.

(Name) ber-oh panjang, baru mengetahui kalau Sakura memiliki kemampuan bela diri, hal itu tidak pernah dijelaskan dalam novel.

"Seingatku kau berkata takut mengirim surat ke kediaman mu karena Duke menghalangi. Bagaimana bisa kau mendapatkan izin dari Count? "

"Aku menggunakan trik sederhana untuk mengelabui Duke" Ucap (name) dengan seringai diwajahnya.

***

Brak!!!

Sasuke menghantam meja kerjanya keras, ditangannya terdapat secarik surat dan didepannya berdiri Naruto dan Sai sepupu jauh Sasuke.

"Aku tidak menyangka kau bisa ditipu dengan mudah oleh seorang gadis kecil Sasuke" Ledek Naruto yang disetujui oleh Sai.

"Kau tidak berfikir bahwa menaklukkan seorang gadis semudah itu kan? Apalagi gadis itu termasuk kedalam jajaran anak pintar di Kerajaan" Sai menatap geli sepupunya.

"Nona itu mengirimkan dua surat terpisah untuk mengelabui mu, sungguh cerdik hahaha"

"Lebih baik kalian keluar! Bukannya membantu kalian malah membuat kepalaku sakit! " Usir Sasuke dengan wajah memerah.

Sasuke melirik kertas di mejanya, nafas berat dihembuskan. Surat pemberitahuan bahwa dirinya dikirim keterbatasan karena disana ada pemberontakan.

"Hahhhh, setelah semua ini selesai aku akan mengikatmu disisiku (name) " Ucap Sasuke seraya meninggalkan ruang kerjanya.

***

(Name) menatap Toneri dengan tatapan bingung, tiba-tiba saja dirinya dipeluk oleh pria di depannya ini.

"Kau baik-baik saja kan? " Tanya (name), Toneri hanya diam seraya menggenggam pelan kedua tangan (name).

"Tone.... "

"Berhati-hatilah dimedan perang, aku tidak bisa melindungi mu di sana(name)..." Potong Toneri seraya tersenyum sendu.

"....dan jangan gegabah, kau sangat ceroboh membuatku khawatir" Sambung Toneri, kali ini mengusap pelan rambut (name).

"Nona, ada surat untuk mu" Seorang prajurit datang tuba-tiba membuat sepasang muda mudi itu sedikit terkejut.

"Untuk ku? Dari siapa? " Tanya (name) sedaya menerima dia buah surat.

"Maaf saya tidak tau, hanya saja ada dua pengantar surat yang datang dan memberikan surat untuk anda" Ucap prajurit itu lalu pamit pergi enggan berlama-lama terlebih tatapan Toneri kearahnya membuat prajurit itu tidak betah berlama-lama.

(Name) bahkan tidak sempat mengucapkan terimakasih, gadis itu melirik Toneri yang terlihat penasaran akan isi kedua surat tersebut. Senyum jahil terbit diwajahnya, menyikut pelan pemuda di depannya seraya menaik turunkan alisnya (name) berucap,

"Eii kau penasaran ya? Sayang sekali aku tidak ingin membacakan nya disini" Goda (name) lalu pergi setelah pamit.

Didalam kamarnya (name) membuka surat pertama yang beraroma kayu manis.

Baru saja (name) membaca awalan surat, gadis itu langsung tau siapa pengirim surat tersebut.

Untuk calon tunangan ku,

     Aku ingin bertanya, kenapa kau begitu keras kepala? Kau tidak tau betapa khawatir nya diriku atas dirimu? Aku tidak ingin kau terluka, dan beraninya kau membohongi ku dengan mengirim dua surat yang berbeda.

     Setelah perang nanti, akan ku pastikan kau akan terikat dengan ku (name)

Untuk beberapa detik (name) bingung juga heran,
"Apa benar surat ini dibuat oleh manusia dingin itu? "

Surat selanjutnya (name) buka dan mulai membacanya, gadis itu terlihat terkejut akan isi surat tersebut.

"Tidak mungkin..... "

###

Dilain tempat hampir terjadi peristiwa pembunuhan dikediaman Duke.

"Sialan kau Naruto! Beraninya kau menulis dan mengirim surat itu kepada gadisku! " Seru Sasuke seraya berusaha menebas pemuda pirang yang tengah berlari menjauh, berusaha menyelamatkan nyawanya dari terkaman serigala penyendiri itu.

Tbc

One Night Close To The DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang