3.

1.3K 197 11
                                    

Hari berganti, kali ini (name) bangun lebih pagi dari hari sebelumnya. Gadis itu tampak melamun di balkon kamarnya, memandang langit yang tertutup awan pertanda akan datangnya hujan.

"Nona? Anda sudah bangun ternyata. Saya sudah menyiapkan air mandi untuk nona" sang pelayan mendekati nona mudanya lalu menepuk pelan bahu gadis itu.

"Miru, kirimkan surat tersebut kepada Tuan Duke dan Nona Sakura" titah (name) seraya melirik kearah meja kerjanya.

Sang pelayan mengangguk pelan lalu mengambil kedua surat tersebut.

"Air panas sudah disiapkan oleh pelayan lain, saya akan mengantarkan surat ini ke kurir terlebih dahulu" pesan Miru sebelum keluar dari kamar.

***

(Name) lebih memilih baju yang paling simpel yang berada dilemari bajunya, karen gaun yang ia pakai membuat dirinya kesusahan berjalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Name) lebih memilih baju yang paling simpel yang berada dilemari bajunya, karen gaun yang ia pakai membuat dirinya kesusahan berjalan.

Ahh, dirinya belum menjelaskan bahwa surat yang ia kirim kepada Sakura merupakan surat balasan karena Sakura memintanya untuk menemani gadis itu mengunjungi sebuah toko kue yang baru dibuka di ibukota.

"Terima kasih telah mengajak saya kesini, nona Sakura" ucap (name) setelah duduk disebrang gadis bersurai pink tersebut.

"Harusnya saya yang mengucapkan terima kasih, karena nona telah menyelamatkan saya ketika saya hampir diserang waktu itu" balas Sakura ramah.

(Name) tersenyum lembut, kepribadian tokoh utama wanita memang terbaik. Pikir gadis itu senang.

"Bisakah kita memanggil nama masing-masing tanpa embel-embel menggunakan kata 'nona' dan 'saya'?" Tawar (name).

Gadis musim semi tersebut sedikit terkejut, terlihat jelas dimanik (name).

"Bukankah kita berteman? Aku ingin mengakrabkan diri dengan mu, Sakura" ucap (name) lagi, memberi penjelasan kepada gadis didepannya.

Mendengar penjelasan dari lawan bicaranya, membuat Sakura mengganggukkan kepalanya cepat.

"Saya...maksudku, aku senang memiliki teman seperti mu, (name)" balas Sakura dengan senyum merekah.

"Jika kau mengizinkan gadis itu memanggil namamu, berarti aku juga diperbolehkan bukan?" Suara maskulin terdengar, tepat disamping telinganya membuat (name) langsung merinding.

"Tuan Duke!"

"Sasuke, panggil aku Sasuke dan aku akan memanggil mu dengan namamu. (Name)"

(Name) mengerjabkan kedua matanya, memproses kejadian yang baru saja terjadi.

"Dia benar-benar datang" bisik (name) tanpa sadar.

"Emm, jadi aku memanggilmu karena toko kue ini merupakan toko kue yang sangat enak " ucap (name) asal.

"Hanya itu? Kukira ada yang lebih penting" ucap Sasuke lalu duduk didepan Sakura karena (name) pindah ke samping Sakura.

"Nona Sakura, maaf aku datang terlambat di pesta ulangtahun mu" ucap Sasuke dengan nada datar khas nya.

"Ah~ tidak apa-apa tuan Duke. Anda pasti memiliki banyak urusan" balas Sakura ramah.

"Kalian benar-benar cocok" ucap (name) tanpa sadar, membuat kedua manusia didepannya melihat kearahnya.

Tersadar jika kedua manusia tersebut memandanginya, (name) langsung memasang senyum kikuk.

"Aku ke kamar mandi dulu" pamit (name) lalu segera pergi meninggalkan Sakura dan Sasuke ddngan pandangan yang sulit diartikan.

Baru beberapa langkah, segelas air membasahi gaun yang (name) pakai.

"Ara~, saya tidak melihat nona berdiri disana" (name) melirik kearah gadis bersurai merah yang merupakan pelaku penyiraman air tersebut.

Sasuke yang melihat kejadian tersebut hendak menghampiri (name) namun langkahnya terhenti ketika.

Splas

"Sekarang kita impas, nona Karin" balas (name) setelah menyiram balik Karin dengan air yang dibawa oleh pelayan yang sedang lewat.

"Sepertinya anda harus memeriksa kembali mata anda" ucap Sakura yang telah berada disamping (name), membuat Karin semakin panas.

"Apa yang kau lakukan! Bukankah nona Karin sudah bilang kalau dia tidak melihat kau disana!" Seru salah satu gadis bangsawan yang berada dibelakang Karin.

"Lancang sekali bangsawan rendahan seperti mu memaki calon tunanganku" balas Sasuke sambil memakaikan jasnya kepada (name) lalu merangkul posesif gadis itu.

"Calon tunangan?" Batin (name) bingung.

"Lebih baik kita pergi, kau mulai kedinginan" ucap Sasuke lalu membawa (name) keluar toko kue, membuat orang-orang didalam toko termenung akan ucapan Sasuke.

"Nona Karin, jika saya melihat anda melakukan hal itu lagi terhadap teman saya, saya tidak akan segan-segan membawa hal ini ke pengadilan bangsawan karena dianggap pelecehan keluarga bangsawan" peringat Sakura lalu pergi.

"Tch, akan kubuat gadis sialan itu menderita" batin Karin murka seraya menatap nyalang kepergian (name).

Tbc

Maaf lama banget updatenya karena hp Miru retak parah, jadi rada susah ngetiknya. Jangan lupa vote dan komen yaaa!

One Night Close To The DukeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang