6

406 73 14
                                    

!🚨! Aku bakalan lanjut kalau komenan dan votenya banyak ya hehee.. Sharing ketemen kalian yang suka HAERYU juga yaaa^^!🚨!

Aku juga tidak masalah kalau kalian Spam Komentar ya ehheh malah aku suka dan makin semangat buat FFnta^^^ Lebih baik Spam Komen dibandingkan SIDERS doang huhuhu.. Sedih😭😭😭😭

dan Maaf untuk baru Update sekarang hehehe^^

Baiklah

Happy Reading Chingu !

❤❤❤❤

*

*

*



"Lee Haechan!!! Aish.. !"

Renjun terus berusaha mengejar Haechan yang berlari keluar rumah hanya dengan menggunakan baju santai dan hoodie miliknya yang menutupi kepalanya, membawa satu tas selempang dengan sendirinya berjalan keluar Mansion ini.


"YAHHH!!! Tunggu!"

Haechan menghentikan langkahnya kesal ketika mendengar teriakan itu semakin kencang, ia menoleh pada Renjun dengan kedua alisnya dan dagunya terangkat.

"Wae ? Kau mau melarangku lagi eoh ?"

Renjun mendecak sebal, "Bukan! tapi kau akan berangkat sendiri karena besok aku harus menjemput Mark dan Chenle dibandara.. dan ada yang harus ku urus mengenai perusahaanmu disana, Taeyong hyung menungguku untuk rapat zoom besok.."

Haechan memutar bola matanya malas,

"Kalau tidak kenapa kau memanggilku seperti tadi ?" Sahutnya kesal.

"Ck, karena kau adalah bosnya jadi aku ingin melapor padamu bodoh!"

Haechan membelalakan matanya tak percaya mendengar sahabata yang juga bawahannya itu mengatainya bodoh, membuatnya sedikit kesal. "Aish, baiklah! lakukan semau-mu dan kabari aku jika kau ada masalah.. aku berangkat!"


"Eits, tunggu dulu!!!"

Haechan mendengus kesal ketika Renjun lagi-lagi menahannya, 

"Apa lagi ?"

"Kau tidak menggunakan sopir pribadi ?"

Haechan mendecak, "kau bodoh atau bagaimana ? Yah aku akan menyamar sebagai supir disana. Jika aku menggunakan supir pribadi, yang ada mereka tidak akan percaya padaku bodoh!"

Ah, benar juga ya..

Tapi Renjun memandang Haechan tidak yakin bahwa lelaki itu bisa untuk keperusahaan itu sendiri, jarak rumah ini dengan perusahaan cukup jauh setau-nya dan apa anak itu akan hafal ?

"Kau yakin kau hafal jalannya ?"

Haechan mendecak, "Kau meragukan kemampuanku ? Lagipula, aku membawa alamatnya kau tenang saja.."

Renjun hanya menganga tak percaya ketika Haechan menunjukannya secarik kertas pada Renjun.

"Yah, kau bisa menggunakan GPS."

Haechan mendecak, "Aku tak akan membawa ponsel, aku harus menghayati peranku.."

Apa katanya ? Sahabatnya itu sudah gila apa bagaimana ?

The Between Love And Blessing (Haechan &  Ryujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang