12

250 43 4
                                    

WARNING ! : Typo bertebaran hehehe.. maaf jika ada typo ya^^

DONT FORGET TO FOLLOW THIS ACCOUNT!

Happy Reading Chingu !

❤❤❤❤

*

*

*

*


Jam menunjukan bahwa waktu tetap terus berjalan di ruangan kementrian yang begitu sesak itu, tapi tak ada tanda-tanda bahwa Ryujin akan hadir disana membawa tuan Haechan atau pun Mr. John untuk meminta bantuan sesuai apa yang direncanakan sebelumnya. Ada rasa sedikit kawathir dalam dirinya bahwa ini semua akan gagal dan ia akan mengecewakan semua orang yang begitu berhadap banyak hari ini.


"Irene, tenanglah putrimu sudah membawanya kemari..  kau tak perlu kawathir"


Irene hanya tersenyum tipis ketika Jimin menenangkannya, Jeongyeon ikut tersenyum tipis ketik Irene ikut memandangnya disana. Sedangkan Karina yang berada disisi sebelahnya memeluknya menenangkan.

"Tenang eomma, kita hanya menunggu sebentar lagi.." 

Irene tersenyum hangat dan mengusap sayang pipi putrinya itu,


"Bae Irene,"


Irene dan Karina terkejut, mereka menoleh ketika nama Irene terpanggil dengan jelas oleh seorang sekertaris atau rival saat ini untuknya, Kim Seokjin dengan dua orang lainnya yang Karina tahu yang satunya adalah Kim Namjoon.

Irene menghadapnya dengan pandangan sulit diartikan siapapun yang lihat wajah cantik wanita paruh baya itu yang kini memandang Seokjin yang tengah memarekan smirk meremehkannya.

"Waeyo ? Kenapa kau begitu tegang saat ini? Dimana Tuan Haechan atau Mr. John ?  apakah mereka benar-benar akan hadir saat ini ? Kau sangat membuang waktu kami, Bar Irene.."


Irene hanya terdiam, Jimin yang mendengarnya menggeram kesal ingin menyahuti untuk membantu sahabatnya namun suara maskulin yang begitu menggelegar membuat perhatian mereka teralihkan,


"Tuan Kim Seokjin, Apa kau mencariku ?"


Semua menoleh kearah lantai 2, dan disana tampaklah namja tampan tengah memandang kearah bawah dengan senyuman tipis. Irene dan Karina mengembangkan senyumnya, begitupula Jimin dan Jeongyeon. Ryujin berada disisi kanan namja itu yang mereka yakini itu adalah Tuan Lee Haechan.


Seokjin menyipit-kan matanya memandang lelaki itu,


Haechan memandang beberapa orang disana yang nampak bertanya-tanya tentang kehadirannya, "Annyeonghaseyo, Lee Haechan imnida.." Haechan sedikit membungkuk ramah dan tersenyum dan begitu terlihat beribawa.


Karina terdiam disamping sang ibu yang nampak tersenyum merekah, senyumnya perlahan meluntur ketika ia menyadari lelaki itu siapa. Kedua matanya memandang sang adik tak mengerti. Bukankah itu supir kantor adiknya, Lee Donghyuck bukan? tapi kenapa—

The Between Love And Blessing (Haechan &  Ryujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang