Mysterious Guest
Hidup begitu sibuk bagi Pang Zhi hari ini. Dia menerima telepon dari sang ayah yang tinggal di Wuzhou, mengatakan bahwa ia jatuh sakit dan ingin dijenguk putranya tercinta.
Di saat yang sama, Wu Xie tenggelam dalam keasyikan membaca buku sambil minum kopi di balkon, atau tenggelam dalam permainan di laptop dengan bungkus chips bertebaran di meja dan lantai.
"Untunglah kau menganggur. Wu Xie, jaga kedai kopi untukku. Aku akan pergi ke Wuzhou selama dua hari."
Pang Zhi mengatakan itu sambil berkemas dan membuatnya terdengar seperti harga mati.
"Kenapa tidak tutup saja?" sahut Wu Xie meringis malas.
"Negeri ini tengah mengalami resesi. Kita harus bekerja keras!" suara sember Pang Zhi membuat Wu Xie terperanjat.
"Kalau tidak, aku akan melemparmu ke jalanan!"
Astaga, mengerikan sekali...
❤💛❤💛❤
Wu Xie menjadi manager kedai kopi seharian ini. Dia tidak mengalami kesulitan selama ada karyawan. Tetapi kala malam tiba dan kedai kopi nyaris tutup, dia mulai bosan dan kelelahan sementara semua karyawan sudah pulang.
Dua tamu terakhir menghabiskan sandwichnya dan menghilang keluar tanpa sepatah kata pun beberapa menit kemudian.
Setelah Wu Xie selesai membersihkan meja, dia melemparkan lap cuci kembali ke meja depan dan memulai tugas meletakkan kursi di atas meja. Itu hanya memakan waktu beberapa menit.
Wu Xie beralih ke belakang counter mencoba mematikan mesin register. Dia juga mengecek mesin pembuat kopi dan eskrim. Kesibukan membuatnya tidak sadar seseorang telah masuk ke dalam coffeeshop.
Wu Xie tidak pandai menangani mesin, biasanya Pang Zhi yang melakukan semua ini. Dia ragu-ragu untuk mematikan mesin pembuat eskrim, ketika ia mendengar suara yang agak mengganggu berbicara dari belakangnya.
"Aku yakin kau bisa melakukannya dengan benar. Kau sudah tidak buta, bukan?"
Wu Xie berbalik, berharap melihat sosok Zhang Qiling duduk di salah satu kursi. Namun, orang yang duduk di kursi itu seseorang yang tak dikenalnya.
Orang di sofa itu adalah seorang pria muda dengan rambut panjang kecoklatan, dia mengikat rambutnya di belakang tengkuk. Mengenakan setelan berwarna abu-abu, dan dia terlihat sangat nyaman duduk di sana, kakinya disilangkan, tangannya dirapatkan di pangkuannya.
"Kedai kopi sudah tutup," ujar Wu Xie setengah terkejut.
Kemudian ia segera menyadari fakta bahwa papan tanda tutup belum dipasang dan pintu depan kedai kopi belum dikunci.
Seharusnya tidak ada yang aneh melihat seorang pengunjung yang terlambat, tetapi pemuda itu menatap dengki dari balik lensa kacamata bening.
"Jika anda ingin pesan, sayang sekali. Sudah tidak ada yang bisa dipesan." ujar Wu Xie berusaha sopan.
"Aku tidak kemari untuk minum kopi, aku ingin bicara denganmu, Wu Xie."
Wu Xie menghentikan pekerjaannya dan mengernyit.
"Siapa kamu?" suara Wu Xie agak cemas
Pemuda itu memberikan senyum yang dipaksakan, memamerkan gigi putih lurus. "Senang bertemu denganmu. Kamu bisa memanggilku Liu Sang."
Wu Xie menatap pemuda itu, mengerutkan kening.
"Liu Sang? Nama macam apa itu?"Liu Sang tertawa. "Tidak ada alasan bagi kita untuk membicarakan namaku. Aku di sini karena kita perlu membicarakan hal lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐰𝐞𝐞𝐭𝐡𝐞𝐚𝐫𝐭 (𝐏𝐢𝐧𝐠𝐱𝐢𝐞)
FanfictionPerjumpaan aneh di tengah jalan raya membawa Zhang Qiling dan Wu Xie pada satu rendezvous semalam mengelilingi keindahan kota Wuhan. Kebetulan yang indah itu menjadi titik balik kehidupan mereka. Romantis, namun menghindari komitmen. Seolah tahu bah...