5. Bayi

13.1K 1.7K 448
                                    

Sore hari telah berganti menjadi malam hari, Jaemin menahan laparnya di kamar Renjun karena sejak tadi tubuhnya terjebak di pelukan Renjun. Renjun tak mau ditinggal dan tak mau juga diajak pergi makan malam di luar.

"Njun jalan jalan yuk?"

Renjun menggeleng, tetap mempertahankan posisi backhugnya membuat Jaemin mendesah pasrah, Renjun benar benar tak bisa dibantah saat ini.

"Kamu gak laper?"

Renjun menggeleng lagi sambil memejamkan matanya kemudian terkejut ketika Jaemin dengan sekuat tenaga mengubah posisinya menjadi berhadapan. Tangan Jaemin membuka seluruh kancing piyama Renjun, mengangkat Renjun kemudian meletakkan beberapa bantal di belakang punggung Renjun.

"Mau ngapain ih?" Renjun menyilangkan tangannya di depan dada, menutupi bagian atas tubuhnya yang terbuka karena Jaemin.

"Nenen."

"??"

"Kamu gak bolehin aku makan, yaudah aku makan kamu aja,"

Jaemin tak mempedulikan omelan Renjun selanjutnya. Mulutnya fokus menghisap puting kanan Renjun dan tangannya meraba kemana mana.

Renjun menarik rambut Jaemin, bergerak gelisah karena perlakuan Jaemin. Dadanya membusung ketika dirinya melenguh merasakan nikmat, Jaemin benar benar membuatnya merasa gila. Dan ia yakin, Jaemin tidak akan berhenti untuk sekedar menyusu.

~

"Mau ikut gue ke resto depan sana gak? Gue laper," Mark berjalan dari kamarnya sambil memasukkan dompet ke saku celananya. Ia menatap Haechan yang sedang menonton televisi.

"Ayok lah, gue bilang Renjun dulu ya?"

Mark mengangguk, ia duduk di sofa yang tadi Haechan duduki. Ia menatap iklan yang ditayangkan kemudian dengan cepat mematikan televisi ketika iklan berganti dengan siaran langsung acara milik Jeno.

"Jeno mulu bangsat,"

Ia meletakkan remote televisi ke meja, bisa bisanya Haechan betah menonton acara milik Jeno sedangkan dirinya melihat secara langsung saja malas.

Haechan berjalan menuju kamar Renjun, terlihat dari jauh pintu kamar Renjun terbuka jadi ia pikir Renjun belum tidur.

"Njun aku sam- ANJING!"

Haechan rasanya ingin melempari Jaemin dengan sandal, bagaimana bisa dua orang itu berhubungan badan tanpa menutup pintu. Matanya dengan jelas melihat milik Jaemin memasuki Renjun. Mata Renjun tampak ditutup dengan dasi sedangkan tangan Jaemin memegang ponsel entah untuk apa.

"Pintunya ditutup dong tolol kalo gak ngajak!"

"Tutupin Chan!" Jaemin menarik selimut, berteriak pada Haechan agar menutup pintunya.

"Bajingan.."

~

Jeno duduk di kamar hotelnya selesai acaranya, ia membuka dua kancing teratas kemejanya kemudian bersandar pada headboard kasur.

Ponselnya berdering di atas nakas, menampilkan nama Renjun di layarnya. Ia mengernyit, tiba tiba? Renjun bahkan tak mau menjawab panggilannya tadi sore dan kini Renjun memulai panggilan video.

"Malem babe- ANJING!"

Jeno melempar ponselnya ke kasur, terkejut dengan apa yang barusan ia lihat. Suara desahan tak juga berhenti, tubuh Renjun tampak naik turun karena tusukan pria di depannya. Dan lagi, puting berwarna nude dan mata tertutup dasi membuat Jeno mati matian menahan untuk tidak pulang saat itu juga.

DIFFERENT - RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang