16. Bioskop

8.1K 800 80
                                    

Sepagi ini Renjun sudah mencebikkan bibirnya saja di dalam kamarnya. Pria dengan usia kandungannya yang beranjak dua bulan itu duduk di kasurnya dengan raut sedih sekaligus kesal.

Kehamilan keduanya ini tak jarang membuat kelima suaminya menghela napas berat karena acara ngidamnya yang bisa dibilang aneh aneh dan tak biasa. Tak jarang juga emosi Renjun yang naik turun sejak kehamilan keduanya ini.

Yangyang, Jaemin dan Jeno telah pergi untuk melaksanakan pekerjaan masing masing, kecuali Mark dan Haechan yang memang santai soal pekerjaan mereka ya karena memang mereka adalah 'bos'.

Mark masih berusaha menenangkan Chenle, anak pertama mereka yang sudah satu tahun lebih yang kini sedang menangis karena ditinggal Jeno pergi. Sama halnya dengan Haechan yang menenangkan Renjun yang kesal karena Chenle tak mau minum asinya, dan dadanya terasa sangat kencang dan sakit. Di sisi lain Renjun tak mau menggunakan pompa asi karena terasa lebih sakit dibandingkan saat Chenle menghisapnya langsung.

"Aku beliin pompa asi aja ya? nih liat sampe ngerembes baju gini." ucap Haechan mencoba memberi solusi, ia yang biasanya hanya bisa usil dan bercanda pun menjadi serius.

"Aku gamau!! maunya Lele nenen langsung!" Renjun berteriak kesal, ia kesal karena pria yang duduk di depannya ini tak mengerti dirinya.

"Yaudah terus gimana? tuh liat, susunya bikin baju kamu basah, nanti masuk angin." Haechan membuka kancing piyama yang Renjun pakai, kemudian pergi menuju lemari untuk mencari baju lain yang nyaman untuk Renjun pakai. "Nih, ganti baju dulu,"

"Ih masa kamu gak peka sih??"

"Hah? oh mau aku pakein ya?" Haechan hendak menyibak kerah piyama Renjun namun Renjun menepisnya dan justru membukanya sendiri.

"Ini! sini!! abisin."

Haechan meneguk ludahnya melihat puting merah muda yang sesekali mengeluarkan air susu tersaji di depannya tanpa terhalang apapun. Kadang ia lupa jika hormon seseorang yang hamil akan bertambah.

"Ooh aku suruh nenen nih? oke lah kalo kamu maksa." Haechan menyeringai kecil, ia langsung mendudukkan dirinya di samping Renjun kemudian mendekati puting Renjun dan melahapnya.

"Abisin."

Sementara puting kanan Renjun dihisap oleh Haechan, puting kirinya dimainkan oleh Haechan menggunakan tangannya.

"Babe ini Chen- shit!"

Mark memang datang ke kamar Renjun bersama Chenle, ia langsung masuk tanpa mengetuk pintu karena pintunya terbuka. Jadi ia pikir tidak masalah. Namun hal yang di depannya sekarang benar benar di luar dugaannya hingga membuatnya keluar kamar dan menutup pintunya.

"Ekhm." Mark berdehem sambil mengetuk pintu kamar Renjun. "Tolong ya pak, segera diselesaikan, bayi betulannya juga mau."

"Mimi??"

"Yes, mami di dalem, lagi ada urusan sebentar, sabar okay my bro???" Mark mengecup pipi Chenle, andai saja si bayi ini tidak plin plan, pasti ia tak akan melihat kegiatan tadi. Haduh dia kan iri, kapan lagi menyusu dari sumbernya.

~

"Sialan, tolong jaga jarak ya? saya sudah berkeluarga jadi tolong." Jeno berbicara di kantornya, entah bagaimana karyawan barunya justru lancang sekali mendekatinya dan menyentuh bahunya.

Wanita dengan dress ketat berwarna peach dan juga jas itu sejak tadi menggoda Jeno. Belahan dadanya juga seperti sengaja diperlihatkan agar Jeno tergoda.

"Mau berkeluarga atau enggak, mereka gak bisa lihat kita pak, jadi santai aja." Wanita itu tersenyum miring, ia justru semakin mendekatkan tubuhnya pada Jeno.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIFFERENT - RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang