10. Threesome

14.6K 1.2K 171
                                    

warn 😁🔞🥰✌️

Tiga pria menatap Jeno dengan wajah kesalnya, kesal karena mereka merasa dibohongi padahal tadi mereka sempat keringat dingin ketakutan jika Renjun benar benar melahirkan.

"Ya gue gatau anjing?!" Jeno sendiri mengelak, ia merasa ini bukan seratus persen kesalahannya karena ia mendengar sendiri Yangyang berbicara dengan panik karena perut Renjun sakit.

Yang Jeno pikir Renjun kesakitan karena bayinya segera lahir namun salah, perut Renjun sakit karena makan makanan pedas bersama Yangyang.

"Makanya kalo ada apa apa tuh tanya dulu, pastiin yang bener." Mark mengomel, ia sedikit kesal pada Jeno karena membuatnya mengacak ruang pakaian hanya untuk mengambil baju ganti dan pakaian bayi untuk Renjun.

"Ya maap... namanya aja gue gatau..."

Empat pria itu menghela napasnya, mereka berdiri di depan restoran tempat Yangyang dan Renjun makan. Perbincangan mereka membuat para pelanggan di sana mengabaikan makanannya dan mengabadikan sekumpulan pria tampan yang berdiri di samping mobil mewah.

Ya tentu saja pernikahan aneh mereka tak diketahui oleh orang orang karena tidak ada yang mengizinkan untuk menyorot pernikahan mereka ke media.

Saat ini Renjun menumpang di toilet untuk menghilangkan sakit perutnya alias untuk buang air besar dengan ditemani Yangyang. Ya Yangyang hanya menunggu di luar ketika Renjun berada di dalam toilet, ia takut orang orang berpikiran macam macam karena mereka tidak tahu jika dirinya dan Renjun sudah menikah.

"Udah belom Jun? aku cape berdiri terus..." Yangyang berucap sedikit keras agar Renjun mendengarnya.

"Udah, sini masuk."

"Dih?"

"Pakein celananya! susah tau perutnya gede!"

"Oiya..."

~

"Udahlah gausah berantem gitu kaya anak kecil aja kalian," Renjun mencebikkan bibirnya, ia berjalan ke dapur untuk mengambil beberapa camilan dan kembali ke ruang santai.

Tiga suaminya itu kompak mendiamkan Jeno bahkan dua hari setelah kejadian itu, lain dengan Yangyang yang tak ikut campur dalam urusan ini karena memang sejak awal dirinya hanya menelpon jika perut Renjun sakit dan berpikir untuk membawanya ke rumah sakit. Mereka tak sepenuhnya marah, sengaja saja ingin mengusili Jeno.

"Mau gak?" Renjun duduk di sebelah Jeno, menyodorkan toples berisi coklat.

Jeno menggeleng, tak bereaksi apapun dan hanya menampilkan wajah datarnya. Bahkan disaat bersantai wajah Jeno tampak sangat serius tak seperti biasanya.

"Udah sih Jen mukanya jangan serius gitu serem tau," Renjun mencubit pipi Jeno, namun Jeno justru memalingkan wajahnya menghindari Renjun dan berdiri dari tempatnya.

Jeno pergi ke kamarnya, meninggalkan lima orang yang menatap Jeno bingung.

"Ati ati ada setan di kamar lo Jen," siapa lagi jika bukan Haechan, dirinya suka sekali mengusili Jeno.

"Cot."

"Dih?"

Renjun menendang paha Haechan, ia heran mengapa Haechan suka sekali memancing keributan.

"Oiya nanti malem aku berangkat ya Njun? ada photoshoot," Yangyang membuka suara, memecah keheningan.

"Harus banget nanti malem ya? gabisa besok aja gitu...?"

DIFFERENT - RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang