8. Nenen

13.9K 1.5K 210
                                    

Renjun berada di kamarnya, bersama Jeno yang membujuk dirinya untuk tidak marah lagi. Renjun tidak mengizinkannya untuk pergi bekerja sedangkan jadwal Jeno hari ini cukup padat dan mungkin akan kembali ke rumah lagi saat larut malam.

Di usia kandungan yang ke enam bulan ini semakin membuat Renjun manja, terlebih pada Jeno dan Haechan. Namun tak jarang juga Renjun menempeli Yangyang dan Mark untuk meminta sesuatu dan memperlakukan Jaemin begitu khusus, ia begitu posesif pada Jaemin.

Renjun meringkuk di kasurnya, membelakangi Jeno yang sedang merapikan dasinya.

"Aku berangkat ya?"

"Hm."

Renjun berdehem tak ikhlas, ya bagaimana akan ikhlas jika ia tak mengizinkan Jeno untuk bekerja.

Jeno menghela napasnya, tak tahu harus berbuat apa sementara Renjun merajuk padanya dan sulit untuk dibujuk.

"Nanti aku pulang kerja kamu mau dibeliin apa?" Jeno masih setia di tempatnya, menatap punggung sempit Renjun yang membelakanginya.
"Babe..."

"Jangan kerja! Jeno hyung gak boleh kerja!"

"Tap-"

"Aku blowjob deh? tapi Jeno hyung gak boleh kerja..." Ucapan Jeno terpotong oleh Renjun yang menawarkan hal hal kotor padanya.

"Njun..."

"Satu ronde! ayo... tapi Jeno hyung di rumah aja,"

"No, aku pamit ya? gak bakal lama kok," Jeno mengelus perut Renjun kemudian mengecup pipinya sebelum keluar dari kamar Renjun.

Renjun mencebikkan bibirnya, ia mulai berpikir macam macam karena Jeno si kantong hormon tumben sekali menolaknya. Ia sempat berpikir apakah suami suaminya tak menyukainya lagi karena ia sudah gemuk karena hamil.

Ia turun dari kasurnya, berjalan keluar kamar dan menggunakan lift untuk menghampiri Mark yang sedang duduk di dapur untuk sekedar menikmati teh dingin.

"Hyung..."

Bibir Renjun melengkung ke bawah, Mark yang merasa terpanggil pun menoleh, menatap istrinya yang datang dengan wajah sedih. Seketika ia memekik gemas, apa apaan istrinya ini yang justru terlihat seperti bayi ini sedang mengandung bayi.

"Huhu..." Renjun merengek, ia memeluk Mark membuat sang empu merasa bingung dengan dirinya.

"What's wrong, babe?" Mark membalas pelukan Renjun dengan melingkarkan tangan kirinya di pinggang Renjun dan mengelus rambut Renjun dengan sayang.

"Aku gendut ya?"

Mark mengerutkan dahinya, ia bingung menjawab apa. Memang, semenjak hamil, tubuh Renjun terlihat lebih besar, sedikit.

"Umm, sedikit?"

Renjun melepaskan pelukannya, ia menghela napas kasar. Ternyata benar, mungkin Jeno tak menyukainya lagi karena hal ini.

"UHUY CINTAKU! AA ECHAN BAWA SEBLAK!"

Haechan berteriak dari pintu depan, berjalan masuk ke dapur menghampiri Renjun yang duduk diam di depan Mark.

"Nih sayang seblaknya," Tangan Haechan meletakkan plastik berisi seblak pesanan Renjun ketika Haechan berada di perjalanan pulang tadi.

Renjun menggeleng, ia tak mau menerima makanan pedas tersebut.

"Lah? tadi katanya mau seblak,"

"Kamu makan aja deh Chan, aku mau diet,"

Haechan mendelik menatap Renjun, apa maksudnya diet? di kondisi Renjun yang sedang hamil seperti ini Renjun akan diet?

DIFFERENT - RENJUN HAREMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang