VI

175 30 5
                                    

Selamat membaca...

.

.

.

[Kediaman Keluarga Park]

Terbakarnya salah satu gudang Park Corporation di Busan rupanya mempengaruhi suasana dimeja makan keluarga Park malam ini. Tuan Park yang biasanya selalu bersuara ramah pada semuanya kini terlihat murung. Tidak jauh berbeda, nyonya Park pun tidak mampu menampilkan senyumannya seperti biasa. Kegelisahan sang suami rupanya turut mempengaruhi suasana hatinya. Disisi lain, seorang pemuda justru tampak lahap menyantap makan malamnya. Senyuman pun jelas tercetak pada wajah manisnya. Siapa lagi jika bukan Yien.

.

"Ayah-Ibu-Kenapa kalian tidak memakan makanan kalian?" suara pemuda itu berpura-pura.

Tuan Park mengangkat kepalanya dan menatap sang putera untuk beberapa saat. "Ah-Ayah hanya sedang tidak berselera-" balas sang ayah seraya memaksakan senyumnya pada puteranya itu.

"Ah, begitu-" sahut Yien. Pemuda itu balas tersenyum. "Mungkin lain kali, ayah dan ibu bisa meminta bibi Jung untuk menambahkan menu baru agar lebih bervariasi dan tidak bosan-" tambah pemuda itu.

"Kau benar-Sepertinya, ayah akan memintanya nanti-" balas tuan Park kemudian.

.

.

.

[Apartemen Jackson]

DRRTTTTT DRRRTTTT

Ponselnya yang terus-menerus bergetar heboh akhirnya memaksa Jackson untuk menghentikan kegiatannya. Pria itu terlihat menarik nafasnya sebentar, baru kemudian menjawab panggilan atas ID Caller "Client Park Yien" tersebut.

"Ada apa?" tanya pria itu tanpa basa-basi.

Akan tetapi, bukan jawaban yang langsung ia terima melainkan tawa keras dari sang klienlah yang terdengar.

Jackson pun mengernyit seketika.

"Hei-Hei-Kenapa kau serius sekali?" suaranya si klien Park itu setelahnya.

Jackson kembali menghela nafasnya "Kau terdengar sangat senang? ." suara Jackson.

"Tentu-Aku sangat senang-Sangat-sangat senang-" aku pemuda diseberang telepon itu. "Kau tahu-Pertama kalinya bagiku menyaksikan pria tua itu tidak dapat tersenyum-Dan bagian yang paling menyenangkannya adalah ia bahkan tidak sanggup untuk menyendok makanannya-Ah-Sungguh menyenangkan sekali-" sambung si pemuda atas nama ID Caller "Client Park Yien" itu riang.

"Aku turut senang jika pekerjaanku dapat memuaskan klienku-" komentar Jackson.

Yien kembali meledakkan tawanya. "Aku harus mengakui ini, tuan Wang-Kau sungguh sangat profesional-Aku bersyukur untuk itu-" ucap Yien memuji kinerja Jackson.

BLINDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang