Malam ini Jisoo tengah sibuk menonton film barbie di iPad nya. Oh iya, Jisoo mendapatkan iPad baru dari Seokjin kemarin sore. Seokjin bilang jika ia sengaja membelikan iPad agar Jisoo tidak bosan dirumah saja-mengingat gadis itu tidak bersekolah. Didalam iPad itu pun hanya ada aplikasi untuk menonton film, aplikasi permainan, dan lain-lain kecuali aplikasi seperti Instagram, WhatsApp, dan lain-lain yang berhubungan dengan media sosial.
Seokjin tidak menginginkan Jisoo terjerumus ke pergaulan yang tidak benar, maka dari itu ia tidak menginstal aplikasi tersebut. Ia tidak ingin sifat Jisoo berubah hanya karna melihat-lihat video unggahan seseorang yang menjerumus ke hal yang sesat.
Barbie Princess Charm School, itulah film yang tengah Jisoo tonton. Sudah dari tiga puluh menit yang lalu Jisoo menontonnya. Film barbie adalah film kesukaan Jisoo, kadang-kadang Jisoo juga suka berkhayal sebagai barbie tersebut. Merias dirinya sendiri dengan barang yang ia temukan di kamarnya, bahkan ia pernah ketauhan dilihat Seokjin karna pintu kamarnya tidak tertutup rapat. Malu 'kan jadinya.
Ceklek!
Pintu dibuka oleh Ajussinya dan itu membuat Jisoo sedikit terkejut. Jisoo tidak menoleh kearah pintu karna dia sudah tau siapa yang datang ke kamarnya.
"Kok belum tidur sih, udah malem tau"
Jisoo tidak menanggapi itu, ia masih ingin fokus menonton film nya. Tapi mendadak perutnya minta isinya makanan. Padahal tadi dia dan Seokjin sudah makan malam bersama, tapi kenapa perutnya masih minta diisi lagi. Jika ia mem-pause filmnya terlalu lama maka tidak akan seru nantinya. Berarti hanya ada satu cara yaitu..
"Ajussi"
Seokjin yang tadinya lagi melihat-lihat koleksi boneka Jisoo, mulai berjalan mendekati Jisoo karna dipanggil.
"Kenapa?"
"Jisoo laper" ujarnya sambil cengengesan.
"Kan udah makan tadi"
"Tapi laper lagi"
"Ya makan lagi aja sana"
Jisoo berdecak kesal. Masa Seokjin tidak peka sih dengan permintaannya. "Tolong ambilin ya, Ajussi.." pintanya dengan wajah yang di melas-melas kan.
"Gak sopan banget kamu nyuruh saya!" Sebenarnya itu bukan bentakan, hanya saja nada suaranya sedikit tinggi. Mata Jisoo sudah berkaca-kaca mendengarnya.
"Ayolah, Ajussi.."
"Tidak"
"Ajussi mah gitu, Jisoo kan laper" katanya sambil mem-play lagi film Barbie nya. "Padahal kan Jisoo mau kasih susu Jisoo buat Ajussi kalo Ajussi mau tolongin Jisoo" ucapan Jisoo barusan membuat otak Seokjin traveling. Bagaimana tidak, ucapannya sangat ambigu bagi Seokjin.
"Susu kamu?"
Jisoo mengangguk dan masih menatap iPad nya. "Iya, susu Jisoo yang ada di kulkas"
Mata Seokjin yang tadinya melirik Jisoo dengan tajam, lalu berpaling kearah lain lagi setelah mendengar lanjutan ucapan Jisoo. Sungguh otak Seokjin dibuat traveling oleh bocah enam belas tahun ini.
"Tidak usah. Saya tidak ingin susu itu, saya ingin susu yang lain.." ujar Seokjin sembari mengetes Jisoo, apakah gadis ini paham dengan maksudnya atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpaca Ajussi || Jinsoo
ФанфикHan Jisoo. Remaja yang memiliki sifat periang dan juga masih kekanak-kanakan. Semua hari ia lewati dengan tawaan dan juga candaan, layaknya anak berusia sepuluh tahun. Tapi, suatu hari sifat itu mendadak hilang ketika ia tahu jika dirinya akan di ja...