🍑CHAPTER 7🍑

1.6K 207 36
                                    

Rada panjang nih
Jangan bosen ya:)
___________

"Ah~ Jisoo gak mau ikut, Ajussi!!!"

Jisoo mendengus kesal karna Seokjin terus saja memaksa Jisoo untuk ikut ke acara perayaan ulang tahun kantor temannya. Jisoo sudah berkali-kali mengeluarkan perkataan yang sama, tapi Seokjin juga tetap memaksanya.

Bahkan Jisoo juga dirayu jika ikut, nanti ia akan dibelikan susu kotak yang banyak oleh Seokjin. Tadinya Jisoo ragu-ragu untuk menyetujui itu, tapi setelah di pikir-pikir lagi, susu kotaknya masih banyak di kulkas. Jika Ajussi belikan lagi, maka itu akan sia-sia karna kulkasnya masih penuh dengan susu kotak sebelumnya.

Seokjin juga mengajak Jisoo kesana bukan karna apa-apa, melainkan karna ada suatu hal yang harus ia hindari. Maka dari itu, ia sangat bersikeras mengajak Jisoo untuk pergi bersama.

Kini Seokjin berencana merayu Jisoo untuk terakhir kalinya. Tapi, jika gadis ini tetap tidak mau ikut, ya Seokjin juga tidak akan pergi kesana.

"Saya janji, jika kamu ikut nanti, akan saya belikan makan yang kamu sukai atau mau makanan yang belum pernah kamu coba"

Jisoo diam—berpikir sebentar, rayuan Ajussinya ini benar-benar membuatnya ragu. Pasalnya, ada banyak sekali jenis makanan yang ingin Jisoo makan sekarang.

Jadi dengan adanya tawaran langka nan aneh ini, mana mungkin Jisoo menolak. Bisa saja ia akan menyesal jika menolaknya nanti.

"Okay, setuju. Jam berapa acaranya?" Tanya Jisoo antusias—bukan karena ingin pergi kesana, melainkan karna tidak sabar untuk membeli semua makanan yang ia inginkan.

"Jam tujuh malam. Nanti akan saya beritahukan lagi jika akan berangkat"

Jisoo mengangguk setuju, setelah itu dia beranjak pergi dari sana menuju dapur, untuk apa? Ya pastinya untuk mengambil susu kotak kesukaannya.

Seokjin juga beranjak dari sana. Ia memutuskan untuk pergi ke ruang kerjanya yang ada di rumahnya. Ia menelpon seseorang yang menurutnya tidak terlalu penting.

"Aku akan datang nanti, siapkan karpet merah saat aku sampai"

Tutt..

Seokjin langsung mematikan sambungannya karna memang tidak ingin mendengar balasan dari sebrang sana. Jika percakapan itu dilanjutkan, Seokjin yakin, pasti temannya itu akan menyerocos tidak jelas dan tidak berujung.

Seokjin meletakkan ponselnya di atas meja. Ia berjalan mondar-mandir seperti orang kebingungan. Kenapa ia berpikir tentang pakaian yang akan ia gunakan nanti? harus seperti apa jasnya nanti, harus seperti apa tatanan rambutnya nanti, dan masih banyak lagi. Padahal sebelum-sebelumnya, dia sama sekali tidak pernah bingung seperti itu. Jika ingin pergi ke suatu acara, dirinya pasti hanya menggunakan pakaian formal seperti biasanya yang ia pakai saat ke kantor dan menata rambutnya seperti biasa—berponi dengan dibelah tengah sedikit.

Sekarang, entah kenapa dia ingin terlihat beda nanti saat dihadapan temannya. Apa mungkin, karna untuk pertama kalinya ia membawa gandengan jadi ia ingin sedikit lebih beda dari biasanya.

Sekarang jam masih menunjukkan pukul empat sore, jadi Seokjin masih ada waktu sekitar tiga jam untuk menyiapkan keperluannya nanti.

Seokjin beranjak dari sana. Ia lantas pergi ke kamar tidur miliknya. Kakinya berjalan menuju lemari besar khusus untuk kemeja dan jasnya saja. Tangannya sibuk memilih-milih mana jas yang cocok untuk digunakan nanti malam.

Alpaca Ajussi || JinsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang