Aku kasih bonus double up deh:)
______
Jisoo masih setia dengan tidurnya walau waktu sudah menjelang siang hari. Semalam ia berjuang keras agar matanya tidak tertutup sampai jam 00.00 tiba. Jisoo masih rela menunggu Seokjin pulang dari kantor walau rasa kantuknya sudah menyerang. Bahkan untuk menghilangkan rasa kantuknya, Jisoo jalan mondar-mandir di depan ruang tamu sembari menunggu Seokjin pulang.
Tapi sayangnya, semua ekspetasinya pecah saat orang yang di tunggu-tunggu tak kunjung datang. Padahal kata Hera, Ajussi akan pulang lebih cepat—tapi sekarang apa? Bahkan sudah lewat berjam-jam Ajussi tetap tidak muncul.
Jisoo menyesal menyuruh Hera pulang duluan. Harusnya ia suruh menginap saja disini—untuk menemaninya. Jisoo kesal karna usaha yang sudah ia lakukan dengan keras ini menjadi sia-sia. Mubazir.
Sampai akhirnya Jisoo berhasil terbangun karna merasa cukup tidurnya. Matanya meneliti sekitar untuk mencari keberadaan Seokjin, tapi na'as, ia tidak menemukannya.
Bibir Jisoo semakin menekuk. Matanya mulai berair. Hatinya sakit, dan ia kecewa.
Jisoo menatap lagi makanannya. Beberapa menu sudah tercium bau tidak sedap. Bodoh. Harusnya ia simpan dulu di kulkas, nanti setelah Seokjin pulang baru ia panaskan lagi. Sekarang hanya tersisa kue ulang tahun untuk Seokjin.
Jisoo mulai beranjak sembari membereskan piring-piring makanan yang sudah ia tata serapi mungkin semalam. Niat untuk memberi kejutannya sudah tidak ada. Ia sudah tidak berselera lagi untuk menunggu Ajussi pulang.
Kini Jisoo sudah selesai mencuci semua piringnya. Ia mengerang kecil karna sakit di perutnya. Mungkin itu karna ia belum makan dari semalam. Tapi untuk sekarang, Jisoo juga tidak mood makan.
Jisoo putuskan untuk pergi ke kamar miliknya, bukan kamar Seokjin. Ia ingin sendiri dulu. Untungnya hari ini Hera tidak datang karna semalam bilang jika hari ini dia harus pergi ke suatu tempat.
Jisoo memeluk boneka pikachu besarnya nya sembari menenggelamkan wajahnya di sana. Rasa kecewanya ia tumpahkan disana. Ia benar-benar kesal karna Seokjin sudah membohonginya.
"Soo-ya.."
Jisoo yakin itu adalah suara Ajussi. Ia tidak menanggapi, melainkan terus memeluk bonekanya. Untuk saat ini, ia tidak ingin menemui dan berbicara dengan Seokjin.
Tok
Tok
Tok
"Jisoo, kamu didalam?"
Jisoo tetap menghiraukan ketukan itu. Ia tidak peduli mau sekeras apa Ajussi itu mengetuk dan meneriaki namanya.
"Jisoo-ya, tolong buka pintunya. Saya tau kamu didalam!!"
Dan Jisoo masih enggan serta berpegang teguh pada boneka pikachu nya. Demi apapun Jisoo sudah merasa kecewa.
______
Seokjin tetap tidak ingin menyerah. Ia tau jika sekarang Jisoo sedang berada di dalam kamar. Dan ia baru ingat jika dirinya menyimpan kunci cadangan kamar. Lalu, dengan cepat Seokjin mengambilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpaca Ajussi || Jinsoo
FanficHan Jisoo. Remaja yang memiliki sifat periang dan juga masih kekanak-kanakan. Semua hari ia lewati dengan tawaan dan juga candaan, layaknya anak berusia sepuluh tahun. Tapi, suatu hari sifat itu mendadak hilang ketika ia tahu jika dirinya akan di ja...