Siang ini Jisoo tengah sibuk merapikan pakaiannya. Semua pakaian di lemarinya dikeluarkan, tak terkecuali pakaian dalamnya juga. Namun hanya lemari miliknya saja yang dia kelurkan isinya. Semua jenis baju dan dalamannya diletakkan di atas kasur.
BRAKK!!
"Ajussi apa-apaan sih?! Bikin Jisoo kaget aja"
Seokjin berjalan mendekati Jisoo yang sedang menatapnya dengan tatapan bingung.
"Kamu yang apa-apaan!! Ngapain baju kamu di keluarin kayak gini, huh?! Kamu masih belum bisa maafin saya?!"
"Ajussi.."
Seokjin memegang kedua pundak Jisoo dan menatap tajam mata Jisoo. Jujur, Seokjin sudah benar-benar kapok dan tidak ingin lagi kehilangan istri kecilnya.
Seokjin sengaja menarik tubuh Jisoo kedalam pelukannya karna takut Jisoo akan pergi darinya lagi.
"Ajussi.. Jisoo gak akan kemana-mana. Jisoo cuma mau beresin baju aja. Jisoo gak ada niat sedikitpun untuk pergi karna Jisoo udah percaya sama Ajussi."
Bukannya melepaskan pelukannya, Seokjin malah mempereratnya. Hahh, untung saja apa yang Seokjin pikirkan tidak benar-benar terjadi.
"Kamu gak bohong 'kan?"
Jisoo hanya menggeleng.
Cup
"Saya takut kamu pergi"
____________
HOEK
HOEK
UHUK
UHUK
Hiks..
Jari jemari Jisoo sudah tidak ada tenaga lagi untuk menahan berat badannya. Semua badannya sangat lemas sekarang. Sudah lebih dari tiga kali dirinya bolak-balik ke kamar mandi, namun yang terjadi hanya seperti itu, muntah yang tidak jelas.
Ingin menelpon Seokjin pun Jisoo udah tidak kuat. Setengah jam yang lalu Seokjin pamit dengan dirinya untuk pergi keluar karna ingin bertemu seseorang. Dan dirumah pun juga tidak ada orang selain Jisoo. Demi apapun Jisoo sudah tidak kuat lagi.
'Kalo Jisoo udah gak ada, Hutang bibi tolong di ikhlasin aja ya ajussi' batinnya.
.
.
.
.
.
.Sedikit demi sedikit Jisoo membuka matanya. Yang ia lihat, saat ini dirinya berada diruangkan yang beraroma obat-obatan dan juga tangannya yang di infus. OH YA, ternyata ada Alpaca Ajussi di sampingnya.
Jisoo berusaha untuk duduk, namun itu malah membuat Seokjin bangun dari tidurnya.
"Kamu udah bangun?"
"Ya menurut Ajussi gimana kalo Jisoo udah buka mata terus duduk??"
"Yaudah, saya panggilkan dokter dulu"
Jisoo hanya berdehem. Tak lama Dokter pun datang.
Dokter itu pun memeriksa kondisi Jisoo mulai dari detak jantungnya, matanya dan lain-lain.
"Setelah air infus nya habis, Nona Jisoo sudah diperbolehkan pulang. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ya Pak. Nona Jisoo tidak boleh telat makan, jika bisa harus perbanyak makan sayur-sayuran."
"Terimakasih banyak, Dok"
Setelah Dokter itu keluar dari ruangan Jisoo, Seokjin menatap tajam istrinya itu.
"Apa lu lihat-lihat?!"
Tak!
'sakit anjrit'
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpaca Ajussi || Jinsoo
Fiksi PenggemarHan Jisoo. Remaja yang memiliki sifat periang dan juga masih kekanak-kanakan. Semua hari ia lewati dengan tawaan dan juga candaan, layaknya anak berusia sepuluh tahun. Tapi, suatu hari sifat itu mendadak hilang ketika ia tahu jika dirinya akan di ja...