Sekarang Jisoo dan Hera berada di restoran kecil yang lokasinya tidak jauh dari rumah Seokjin. Jisoo sengaja memilih untuk sarapan disini karna dilihat dari menunya, terlihat sangat enak dan harga yang terjangkau. Ia hanya memesan bibimbap dan susu hangat sebagai minumannya. Hera pun sama, ikut memesan itu juga karna kebetulan dirinya belum sarapan dirumah.
Suasana sangat hening karna mereka berdua terlalu fokus pada sarapannya, selain itu juga, ditempat ini hanya ada sedikit orang yang memilih sarapan di sini, jadi tak ayal jika disini lumayan sepi.
Bola mata Jisoo sama sekali tidak mau diam. Selalu saja bergerak ke kanan-kiri untuk mencari sesuatu yang menarik baginya.
Jamkkan!
Matanya terbelalak saat ia selesai membaca sebuah lembaran yang tertempel di dinding kios. Bibirnya pun juga ikut melengkung seperti bulan sabit.
"Eonni!"
"Uhuk.. uhuk.. ada apaaa?" Buru-buru Jisoo memberikan air minum pada Hera.
"Maaf, eonni. Heheh.."
"Itu.." jari telunjuknya menunjuk lembaran yang ia lihat tadi. "Ada lowongan pekerjaan disini, Eonni. Jisoo mau coba tanya sama pemiliknya, bener apa enggak lowongannya. Kalo bener Jisoo mau—""Nona Jisoo. Kalau tuan Kim tau gimana? Yang ada kamu dimarahin sama dia. Kamu tau 'kan marahnya dia melebihi T-rex."
"Tapi Eonni, kalo Jisoo gak kerja nanti gimana bayar hutangnya Bibi? Dan juga, kalo Eonni gak ngasih tau Ajussi tentang ini, dia gak bakal marah"
Hera memijat keningnya yang mulai pusing. Ia sedikit kesal—bukan-bukan, hanya saja ia sangat geregetan pada Jisoo. Gadis ini sangat keras kepala hingga ia ingin sekali mengubah majikannya menjadi sosis asam manis. Ups—
"Kalo misalnya nanti Ajussi tau, Jisoo janji gak akan salahin dan belain Eonni kalo Eonni dimarahin ama Ajussi. Jisoo bersumpah.."
Hera menghela nafasnya karna sudah lelah dengan Jisoo. "Baiklah. Lakukan apa yang ingin kamu lakukan. Tapi tolong, kalau diterima kerjanya Nona tetap tidak boleh terlambat makan, ok?!"
Jisoo mengangguk riang. Dengan cepat ia beranjak dari duduknya dan langsung menghampiri Ajumma—si pemilik kios ini—untuk menanyakan pekerjaan.
____________________
Siangnya, Jisoo sudah kembali kerumah, tapi Jisoo menyuruh Hera untuk pulang saja karna dirumah nanti ia hanya ingin menonton film Barbie kesukaannya. Senyum manisnya tak hilang sedari tadi. Ia merasa sangat senang karna diterima bekerja di tempat tadi. Kata Shin ajumma, dia diperbolehkan bekerja besok pagi katanya ada rombongan yang akan makan di sana, jadi kemungkinan besok adalah hari yang sibuk bagi Jisoo.
Kalau tentang Ajussi, Jisoo tidak tahu dimana orang tua itu berada sekarang. Bahkan Ajumma tua yang bersamanya tadi juga ikut menghilang. Mungkin saja mereka kesedot angin tornado. Tapi Jisoo tidak memperdulikan itu lagi. Ia hanya ingin fokus dan menyiapkan tenaga untuk besok pagi.
Hah~ sepertinya gadis ini sangat tidak sabar untuk hari esok. Lihat saja keadaannya sekarang. Senyumnya masih belum pudar sedari tadi. Kakinya terus saja melangkah tanpa arah. Dan mulutnya tidak pernah berhenti mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan yang lumayan absurd untuk dirinya sendiri.
Tok!
Tok!
Mulutnya tiba-tiba diam dan kepalanya menoleh ke pintu. Pikirnya, siapa yang datang ke kamarnya. Yang pasti bukan Seokjin Ajussi maupun Hera Eonni, karna jika mereka datang pasti akan langsung masuk ke dalam kamar.
"Siapa?"
"Saya Park Jimin, Teman su—maksudku teman Kim Seokjin"
Park Jimin? Teman Ajussi? Berarti..
KAMU SEDANG MEMBACA
Alpaca Ajussi || Jinsoo
FanfictionHan Jisoo. Remaja yang memiliki sifat periang dan juga masih kekanak-kanakan. Semua hari ia lewati dengan tawaan dan juga candaan, layaknya anak berusia sepuluh tahun. Tapi, suatu hari sifat itu mendadak hilang ketika ia tahu jika dirinya akan di ja...