Chapter 4

862 84 8
                                    

Happy reading
___

"Gue balik duluan" pamit Lio lalu berdiri dari duduknya.

"Dih kek perawan aja lo jam segini udah pulang" ejek Cleo.

Lio mengacuhkan ucapan Cleo, Lio berjalan keluar cafe dengan raut datar nya, saat melewati meja Zhiva lio tersandung kaki Zhiva yang tiba-tiba menghadang jalan mengakibatkan dia tersungkur.

Dari meja seberang Cleo tertawa melihat masib sepupu nya.

"Kwalat kan lo" ejek Cleo.

Sedangkan Zhiva juga ikut kaget lalu berdiri dan membantu Lio berdiri namun langsung di tepis kasar oleh Lio.

"M-maaf pak gak sengaja" ucap Zhiva dengan gugup sekaligus menundukkan kepalanya.

Lio tak menggubris ucapan Zhiva yang tak berguna itu dia cukup malu dengan situasi ini yang menjadi kan dia pusat perhatian dan dia tidak suka di perhatikan.

Lio berdiri dan merapikan pakaian nya yang lecet lalu kembali berjalan menuju mobilnya ingin sekali dia cepat-cepat pulang.

"Kakak ngawor" ucap Arfi sambil tertawa melihat raut wajah kakak nya.

"Gak sengaja sumpah dek tadi kaki kakak kesemutan jadi kakak lurusin aja" ucap Zhiva lalu duduk kembali di tempat nya.

"Emang kakak kenal sama orang itu?" tanya Arfi.

"Kenal orang dia boss kakak" ucap Zhiva lalu merebahkan kepalanya di meja.

"Hii hayolo" ucap Arfi yang menakut-nakuti kakak nya.

"Ish diem jangan bikin kakak tambah overthinking dong" ucap Zhiva membuat Arfi terkekeh gemas.

"Iya-iya maaf" ucap Arfi yang diangguki oleh Zhiva.

"Pulang yuk kak, adek baru inget kalo punya PR hehe" ucap Arfi.

"Udah PW loh dek, bentar deh 5 menit lagi" ucap Zhiva sambil mengotak-atik ponsel nya.

"Hm oke" ucap Arfi yang juga memainkan ponsel nya.

5 menit kemudian.

"Udah 5 menit kak ayo" ucap Arfi sambil memasukkan ponselnya di saku jaket.

"Masih mager dek ya Allah" ucap Zhiva dengan malas lalu berdiri.

"Nih bayar sana ke kasir, kakak tunggu di mobil" ucap Zhiva lalu menyerahkan beberapa lembar uang pada Arfi.

"Tap-"

"Ah udah gak ada tapi-tapi an, kamu udah gede ayo belajar mandiri" ucap Zhiva lalu berjalan menuju mobil.

Dengan terpaksa Arfi menuju kasir untuk membayar makanan mereka.

Parkiran.

"Setirin juga dek kakak ngantuk takut nya nyungsep" ucap Zhiva yang sudah duduk di kursi samping kemudi.

"Kakak ku yang cantik banget melebihi Jennie Kim plis deh kan aku udah pernah bilang kalo aku masih takut kalo ngendarain mobil apalagi ini malem" ucap Arfi dengan gemas, dia masih berdiri di samping mobil dengan keadaan pintu mobil terbuka.

CEO IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang