Chapter 7

744 55 10
                                    

Happy reading
_____

Alam bawah sadar.

"Wanita seperti Lea itu cuma satu di dunia, kamu jangan niru abang, nanti
bisa-bisa kamu mati muda juga" ucap Jo yang berdiri di depan Lio tanpa menatap sang adik.

"Candaan abang dark" ucap Lio lalu maju menghampiri abangnya.

"Kakak cantik mana? Lio kangen banget" ucap Lio sambil menghadap abangnya.

"Nurut sama mami papi, jangan sibuk kerja mulu pikirin kebahagiaan mami papi sebelum kamu terlambat, jangan egois, cari wanita yang bisa bikin kamu bahagia" ucapan Jo sambil memegang kedua pundak Lio tanpa menjawab pertanyaan Lio.

"Kakak cantik mana?" tanya Lio sekali lagi.

"Dia bakal nyamperin kamu tapi gak sekarang" ucap Jo.

"Kapan? Kenapa gak barengan aja, kenapa sendiri-sendiri? Kalian marahan? Atau lagi LDR, em atau kakak cantik lagi mandi di kayangan bareng bidada-"

"Bacot" ucap Jo sambil menyentil bibir Lio membuat Lio terdiam seketika.

"Jaga diri baik-baik, abang pergi dulu" ucap Jo menepuk pundak Lio dua kali lalu memeluknya setelah itu dia berjalan yang lama-kelamaan tubuh nya memudar dan menghilang.

"ACEL BELUM SELESAI NGOMONG BANG" teriak Lio dengan frustasi.

Terbangun dari tidur.

Lio ngos-ngosan lalu duduk bersandar di sofa.

"Kamu kenapa?" ucap mami lalu menyenderkan kepala Lio di bahu nya dan mengusap keringat Lio di dahi nya.

"Acel mimpi mi" ucap Lio sambil kembali menerawang mimpi nya tadi.

"Mimpi buruk ta?" tanya mami.

"Enggak, Acel disamperin abang mi" ucap Lio.

"Seneng dong kamu?" tanya mami.

"Dikit mi, gak ada kakak cantik Acel jadi sedih, mana abang tadi dateng cuma ngomelin Acel" aduan dari Lio.

Mami terkekeh pelan.

"Kamu sih nakal" ucap mami sambil mengusap rambut Lio kebelakang.

"Masa bibir seksoy Acel di sentil sama abang mi" ucap Lio sambil memeluk Mami nya.

"Bagus dong, Jo aja kesel sama kamu apalagi papi" ucap papi yang datang-datang langsung mendorong Lio sampai pelukannya terlepas lalu dia duduk diantara anak dan istrinya.

"Paansi ganggu aja" ucap Lio lalu pindah ke sebelah kanan mami nya, jadi mami nya ada di tengah.

"Tuhkan durhaka sama papi nya" cibir papi sambil memakan cemilan yang ia bawa.

"Bah" ketus Lio.

= Biarin

"Pergi sana ke kamar, gue mau ngomong serius sama istri gue" ucap papi.

Prinsip papi : gakpapa tua yang penting kece

"Dih, mi kalo ada apa-apa teriak aja nanti Acel tolongin" ucap Lio lalu mengecup pipi mami nya dan berlalu menuju kamarnya.

"ANAK ANJING" teriak papi.

"PAPI ANJING" balasan Lio.

"Heh udah anak sama bapak gak ada akur-akurnya" ucap mami sambil menyentil bibir papi.

"Sakit loh" ucap papi dengan memelas.

"Terus?"

"Kiss!" ucap papi sambil senyum-senyum.

CEO IDAMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang