Bab 12: Salah Sangka

493 112 10
                                    

Pagi yang cerah menerangi Tokyo, semua siswa yang ikut acara camping bangun dan mulai mempersiapkan diri untuk ikut melaksanakan kegiatan camping hari ini.

Hari itu juga Izumi terlihat berlarian panik setelah keluar dari kamarnya. Dengan kecepatan macan, gadis itu berlari menuju kamarnya Hina.

"Hinaa!!" Teriak Izumi.

Hina yang sedang memakan sarapannya dibuat terkejut dengan tingkah perempuan itu.

"Kenapa? Kamu pagi-pagi udah semangat aja, Mi." Ujar Hina kembali meneguk tehnya.

"Semangat? Siapa yang semangat?! Aku nih panik!" Tegas Izumi mendekat lalu duduk di depan Hina.

Hina mengernyit bingung, "Panik kenapa?"

"Barang-barang y/n udah ga ada di kamar!" Jelas Izumi lalu ikut meminum teh, tapi tetap dengan raut wajah panik.

"Hmm, mungkin udah pulang duluan? Kan y/n lagi sakit." Ujar Hina santai.

"Loh kok dia ga bilang sama aku dulu sih." Hina yang mendengar hal itu hanya mengendikkan bahunya.

"Hina, kamu boleh telepon Takemichi ga? Tanyain kalo Chifuyu masih disini atau ga." Pinta Izumi. Hina yang mendengar hal itu pun mengiyakan lalu langsung menelpon pacarnya itu.

Tak butuh waktu lama telepon itu pun diangkat oleh Takemichi, saat itulah Hina langsung menanyakan keberadaan Chifuyu.

"Mi, Chifuyu udah pulang duluan barengan sama y/n tadi." Jelas Hina ketika sudah selesai menelepon.

Izumi yang melihat hal itu pun berterima kasih kepada Hina lalu berlalu meninggalkan gadis itu.

Izumi langsung berjalan keruang tempat panitia penyelenggara acara berada. Disana dia meminta izin untuk pulang lebih dulu.

Panitia pun menyetujui permohonannya. Seusai itu ia kembali ke kamar kemudian mengemas seluruh barang bawaannya dengan cepat ke dalam travel bag.

Skin care, baju, parfum dan segala barang yang berbau perempuan ia masukan satu persatu.

Selesai mengemasi barang, Izumi meraih ponselnya lalu menelepon sopir pribadinya.

"Jemput saya di lokasi Camping, ya."

Merasa sudah selesai dengan urusan atur mengatur, tanpa buang-buang waktu Izumi berjalan keluar dari kamar yang bernomor kunci 24 itu.

Gadis itu berjalan mantap bak seorang model melewati loby hotel.

Namun tidak ada angin tidak ada hujan seseorang tiba-tiba saja menabrak dirinya. Izumi berhenti lalu melirik tajam orang itu.

"Heh jalan pakai mata, ya!" Ujar orang itu kesal kemudian menepuk pundaknya seolah-olah jijik karena baru saja bersentuhan dengan Izumi.

Izumi menurunkan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya. Serta melihat jam tangan Rolex yang ia kenakan. Ah, jangan sampai lupa, gadis ini tajir melintir.

"Kau siapa? Dari kelas mana?" Tanya Izumi berjalan mendekati gadis itu.

"Kau ga tau aku? Haha, kampungan!" Orang itu maju lalu menatap Izumi sinis.

Izumi melihat gadis yang ada di depannya ini dari bawah ke atas, "Yang kampungan itu dirimu! Dasar miskin! Sepatu aja masih pake yang KW!" Ujar Izumi tajam sembari meremehkan.

Mendengar hinaan yang dilontarkan Izumi gadis itu pun tersulut emosi.

"Jaga omonganmu ya! Ngaca!" Ujarnya tak terima.

Saat itu juga Izumi meraih sebuah kaca yang ada di dalam saku bajunya lalu memberikan benda tersebut kepada gadis itu.

"Harusnya yang ngaca itu kau!" Tegas Izumi.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang