Bab 60: Jawaban Untukmu

308 87 30
                                    

Nungguin ga?🤔

Okee seperti biasa sebelum mulai baca dimohon untuk vote dulu kaka⭐ jangan lupa Commentnya juga sis😉

______You Are______

Bentala sudah disapa sang surya. Cakrawala di atas sana membiru cemerlang. Suasana pagi yang masih prematur, mengumbar hawa dingin di sekatan bilik, hingga menegur sampul terang milik anak dara bersurai temaram yang tengah ternyenyak dalam bunga tidurnya.

"Meong."

Oren naik ke atas ranjang. Mengusapkan bulu terang itu agar membangunkan sang tuan.

Jasad majikannya menggeliat. Kemudian menggaruk wajah yang berminyak bekas perawatan kulit semalam, "Oren kenapa? Mau keluar kamar?" Tanya y/n.

"Meong."

Y/n duduk di atas pembaringan. Mengucek mata itu hingga melek. Sesaat menguap bagai kuda, lantas berpendar langkah ke arah pintu. Si Oren mengekori dari belakang. Mereka berdua pergi dari sana, turun ke lantai satu.

"Tumben bangun jam segini. Nih makan dulu, mama buat Onigiri." Sahut sang ibu sambil menyodorkan nasi berbentuk kepalan.

Y/n bersimpuh di kursi kayu. Memasukkan sepenggal potongan Onigiri pada liang mulutnya. Dengan kondisi arwah yang masih dalam proses pengumpulan, dia menatap ibunya yang sibuk mengupasi sayur.

Jika sudah menikah nanti, apakah y/n juga akan seperti ibunya? Bangun pagi buta, hanya untuk mencawiskan makanan dan melaksanan kegiatan bersih-bersih rumah.

Y/n mengunyah tak bertenaga. Otaknya sibuk membuat delusi bagaimana sosok rupanya bila sudah menjadi seorang istri.

"Ini hari ketiga setelah Chifuyu datang melamar kamu. Udah dapat jawabannya?" Sang ibu tak bergeming. Pertanyaan tersebut dia lontarkan masih dengan kesibukannya yaitu membersihkan bahan makanan.

"Belum." Cecar y/n.

"Jujur untuk sekarang aku ga punya niat nikah." Lanjutnya lagi.

Ibunya menggeleng mendengar jawaban tersebut, "Jadi kamu mau nolak lamaran Chifuyu?"

Gigitan Onigiri terakhir masuk menyapa tenggorokannya. Y/n bangun dari posisi itu, lantas bersiap naik ke kamar lagi. Sudut manik terang miliknya memerhatikan sang ibu, "Belum tentu juga. Aku harus pikirin baik-baik keputusanku."

°°°

Hembusan hawa berdampingan dengan carik daun bunga sakura seolah sudah jadi hal lumrah saat ini. Musim semi yang menyapa di bulan April, datang disambut penuh suka cita oleh khalayak insan.

Kerubungan cucu adam memenuhi destinasi impian, tempat dimana sang bunga ikonik berdaun merah muda tumbuh di pinggiran danau. Kaitan jemari orang-orang yang saling mencintai, menjadi sangat dominan hingga ke penghujung tempat.

Pawana sejuk mengetuk kuping, menciptakan vibrasi di sekitar tengkuk y/n. Tapak tangan pucat miliknya, mengait pada pembatas jalan. Rona danau yang redup di depan sana merebut atensinya. Sorot terang netra itu terfokus pada perairan dangkal ini.

"Aku harus jawab apa nanti kalau Chifuyu tiba di rumah?" Tuturnya bimbang.

Seharusnya y/n sudah mendapatkan jawaban untuk lamaran Chifuyu hari ini. Seharusnya sih begitu. Tapi sayang, nalarnya seakan mengelak. Tiga hari mungkin belum cukup. Apa dia perlu meminta kesempatan lagi?

Payah. Y/n memang payah. Hatinya masih dilanda gelisah galau juga merana.

Dalam keadaan tersebut, sebuah tepukkan mungil dari seseorang mendarat di atas pundak y/n. Dia terperanjat lalu mengerucutkan bibir, "Kukira siapa, ternyata kak Shinichiro."

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang