Bab 29: Menginap (1)

387 102 6
                                    

Divote dulu sebelum baca⭐

_______You Are_______

Di sinilah aku. Duduk menyandarkan punggungku pada kursi mobil. Mencoba menenangkan diri, agar fokus pada jalanan.

Beberapa saat lagi giliranku melawan gadis bernama Liliana itu. Aku mencoba membiasakan diri dengan mobil sport ini.

Sejujurnya aku sedikit gugup, ya karena sudah tiga tahun aku tidak mengendarai mobil. Aku membayangkan akan bagaimana gugupnya diriku jika tidak cepat menyesuaikan diri dengan mobil tersebut.

Kutarik nafasku santai. Rileks adalah kelebihanku ketika mengemudikan mobil berjenis ini. Jika aku sudah terbawa suasana.

Terkadang nyawaku seolah sudah tidak ada harganya. Biasanya aku melakukan hal nekat diluar nalar, seperti membahayakan diriku sendiri.

Beberapa menit berlalu, gadis yang dimaksud datang dengan mobil Ferrari LaFerrari miliknya yang berwarna abu-abu.

Seperti keinginan Baji. Dia menginginkan mobil berlogo kuda itu. Jika ini adalah hari beruntungku, mungkin aku bisa mendapatkannya dengan mudah.

Tapi sayang, lawannya adalah perempuan yang kunilai mungkin sangat hebat.

Seorang perempuan berpakaian seksi berjalan diantara mobil kami. Seolah memberi tanda bahwa pertandingan akan dimulai.

Aku bersiap, meletakkan kakiku diantara pedal mobil. Kulirik gadis itu sesaat, dia tersenyum.

"Jika kalah, kau jadi budakku!" Jawabnya percaya diri.

Aku diam mengacangi ucapannya. Kunaikan kaca mobil itu. Hal ini sering kulakukan agar saat aku melaju dengan kecepatan tinggi mobil akan tetap stabil.

Kudengar hitungan demi hitungan mulai diucapkan perempuan di depan sana. Aku memainkan gas semauku, berniat membuat keributan.

Ku tatap jalanan di depan sana, hingga ku dengar hitungan Satu telah tiba.

Dengan cepat kuinjak kopling itu lantas melajukan mobil dengan kecepatan penuh.

Kulihat dengan ekor mataku Liliana berada tepat di sebelahku mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Ini jalan pegunungan, dan aku sudah sangat menguasai rutenya. Kutambah kecepatan mobil ini lantas melaju mendahului gadis itu.

Kami saling mengadu kecepatan. Deruan suara mesin terdengar keras di jalan yang sunyi ini. Terkadang aku memimpin pertandingan, namun gadis dibelakangku bisa mengimbanginya.

Pohon-pohon besar kulewati dengan kecepatan tinggi. Fokusku tak teralihkan dari jalan. Tibalah kami di persimpangan.

Karena setauku sunyi, aku malah semakin menembus jalan ini dengan menaikan kecepatan mobil.

Saat itu kulihat gadis dibelakangku mengurangi laju mobilnya. Kulihat ke depan sana sebuah cahaya terlihat dari sisi sebelah persimpangan.

Menandakan ada mobil yang akan lewat. Liliana sedikit melambat karena menjaga jarak aman dengan truk berukuran sangat besar itu.

Kusipitkan mataku menganalisa cahaya lampu dari truk tersebut. Aku sudah tau betul mobil apa saja yang sering melewati tempat ini. Senyumku terlukis di buah bibirku.

Bukannya mengurangi kecepatan aku justru semakin melaju, seolah tidak peduli jika hal itu membahayakan ksealamatanku.

Kuinjak pedal gas dengan cepat. Mobil sport ini semakin melaju dan menunjukkan kegilaannya. Membuatku semakin menikmati adrenalin saat itu.

1.You Are || Chifuyu x Readers (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang