0.3

357 21 7
                                    

Aku telah berhasil membangun sebuah kepercayaan diri setelah bertahun-tahun lamanya berusaha, namun kamu dengan mudahnya menghancurkan usahaku dan pergi begitu saja tanpa meninggalkan permintaan maaf atau salam perpisahan.

Mungkin memang bukan takdir kita untuk bersama.

Mungkin kita memang hanya ditakdirkan untuk saling mengenal, mengecup dan sedikit meraba.

Terimakasih untuk semuanya, Diantara Putra.

-dari Diajeng Purnama -

Ajeng menatap kepergian bus antar provinsi itu dengan perasaan yang rumit. Bus itu yang di tumpangi oleh Utari beserta kedua adiknya, meninggalkannya sendiri dengan setumpuk masalah yang sama sekali tidak ia harapkan.

Dirinya benar-benar tidak pernah bisa mengerti dengan perangai ibu nya. Terkadang wanita itu bersikap peduli padanya, terkadang juga egois dan tidak mau mengerti pada keputusannya.

Merasa malu karena pernikahannya batal begitu saja, wanita paruh baya itu memilih pergi tanpa mau memeluknya erat sekedar untuk bantu menenangkan.

Ajeng jadi bingung sendiri, pernikahan siapa sebenarnya yang batal ?

Andai Utari tahu akan perbuatan kakak sepupunya padanya, akankah wanita itu mengasihaninya ? Ajeng takut jika respon Utari malah menyalahkannya.

Kalau saja masa lalunya tidak rumit, mungkin pernikahannya tetap terlaksana. Nasi sudah menjadi bubur ayam, percuma juga Ajeng sesali meski rasa sakitnya masih jelas terasa.

Menjadi anak yang tidak begitu di harapkan memang berat. Tidak ada tempat untuknya bersandar dan berkeluh kesah.

Dia juga ingin di cintai dengan sangat, entah itu oleh orangtua atau pun pasangannya.

Banyak teman kerja nya mengeluh bahwa pacar atau suami mereka terlalu posesif, terlalu pe cemburu, banyak mengatur dan lain sebagainya. Mereka tidak sadar, bahwa apa yang mereka keluh kan kepadanya, menjadi hal yang paling ia idamkan.

Begitu sulit mendapat pria yang sangat menjaga wanita nya, tapi temannya tidak bersyukur untuk itu.

Selama berhubungan dengan Dian, pria itu sama sekali tidak pernah menunjukkan rasa cemburu padanya, apalagi bersikap posesif seperti keinginan Ajeng.

Sebelum memulai hubungan, Dian memang yang memiliki inisiatif mendekatinya. Membuat Ajeng luluh karena ternyata ada seseorang yang menginginkan dirinya. Tapi setelah menjalin hubungan dan melanjutkan ke jenjang serius, Dian mulai berubah. Sudah tidak ada inisiatif untuk membuat hubungan mereka menjadi romantis, yang ada hanya nafsu.

Ya, nafsu.

Berulang kali Dian mencoba melakukan hubungan badan dengan nya, memancing nya supaya terjerat perzinahan itu. Beruntungnya Ajeng karena selalu berhasil menggagalkan niat Dian. Puncaknya adalah saat terakhir kali, ketika Dian kembali tersulut api nafsu dan Ajeng menyebutkan masalalu nya.

Dian tidak menerima masalalu nya, meski masalalu itu bukan hal yang di nginkannya.

Barulah Ajeng sadari kalau perasaan Dian tidak se tulus itu.

Entah bagaimana keadaan Dian sekarang, Ajeng pastikan pria itu tidak mengkhawatirkannya. Mungkin saja sedang bermesraan dengan Lista, sahabatnya di tempat kerja.

Apalagi bicara soal Lista, Ajeng tidak menyangka bahwa teman yang paling dia percayai begitu tega merebut calon suami nya dan bahkan sampai berani melakukan perzinahan. Juga dengan tidak tahu malu mengirimkan video seperti itu padanya.

tidak sempurnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang