"Aku tidak ingin percaya mitos, tapi kenapa aku harus terjebak dalam dunia fantasi seperti ini."
(Author **** POV)
"Jadi.... Kau datang kesini hanya untuk menghabiskan makananku saja?" Yoongi mengambil mangkuk bekas tamu tak diundang di depannya. Dengan mudahnya dia membalikkan mangkuk kosong dengan noda bumbu tanpa kuah di dalamnya.
Yoongi tidak nafsu makan dan memilih membaca manga Death note di saat dia membaca adegan L dan Light yang tidak bisa akur. Entah kenapa Yoongi merasa dia seperti dua tokoh yang saling berseberangan dengan seseorang di depannya ini.
Habis sudah mie instan di depannya, dia yang makan cukup beringas dan brutal dengan perut terisi makanan sekarang. Andai saja siluman di depannya ini punya uang dan emas, Yoongi tidak akan marah lagi atau lebih membaik di dalam hidupnya yang melarat.
"Kau tidak makan? Tata menghabiskan semuanya dengan cepat. Tuan tidak lapar?" Pertanyaan Tata membuat Yoongi memutar bola matanya malas. Saat ini, dia tidak ingin menjawab dan memilih menutup kepalanya dengan buku manga kesayangannya itu. "Aku sedang serius, tidak ingin bicara denganmu. Sudah cukup kau membuat diriku semakin melarat." Meski lirih dan tidak terima, dalam hal ini Tata hanya menganggap kalau tuannya sudah baik memberikan dia makanan.
Di bibir Tata juga ada kuah mie yang pedas, makhluk sepertinya hanya bisa menikmati kesenangan yang diberikan oleh pemiliknya. Tata seperti bayi kecil, dia butuh kasih sayang dan diurusi. Sementara Yoongi sama sekali tidak ada keahlian dalam mengurus hewan atau sesuatu. Entah seseorang di depannya ini manusia atau hewan, yang jelas wujud ditampakkan olehnya manusia setengah siluman dengan kedua telinga seperti rubah.
Yoongi melihatnya dalam lirikan mata tajam. 'Belepotan' adalah pemikiran sesungguhnya dari otaknya. Dia tidak mau peduli, tapi siapa yang tahan saat sekitar mulut seseorang ada sisa makanan. Dengan terpaksa Yoongi mengalah dan mengambil tisu di dekatnya. Tak tahan rasanya untuk dia biarkan, bagaimana kalau ada orang yang melihat dirinya dalam keadaan begini.
Orang yang waras langsung gila saat tahu kalau penampilannya seperti habis minum darah dengan sisa merah di sekitar bibir.
"Mendekat lah, melihatmu makan saja sudah membuat ku susah. Jangan lakukan hal mustahil lagi," pintanya dengan sangat. Tak ada alasan baginya untuk tidak mengijinkan siluman di depannya tinggal. Jujur Tata malah tersenyum manis seperti anak kecil yang membuat perhatian Yoongi tercengang dan bengong diam di tempat bak orang bodoh.
"Tata suka kalau tuan baik seperti ini. Aku bisa tinggal disini dong," ucapnya bahagia. Tanpa melihat keadaan sesungguhnya, dimana Yoongi kekurangan.
Home sweet home, Tata harus memahami itu semua. Tidak ada tempat selain rumah, jika Yoongi biarkan maka kehidupan di rumahnya akan terganggu. Dia sudah cukup berkelana dalam keadaan demikian. Melihat kenyataan bahwa mie instan jatah satu Minggu habis dalam sehari di perut siluman rubah, rasanya Yoongi akan menulis namanya di buku kematian supaya lega.
"Shinigami tidak akan mengambil nyawa tuan dengan cepat. Jangan berpikir seperti itu tuan, aku bisa membaca pemikiran mu."
Tata berkata demikian dan membuat Yoongi semakin putus asa dalam keadaan memelas. Dia menangkap wajahnya sendiri diantara kedua tangan. Kenapa bisa seperti ini?
Makhluk antah berantah di depannya bisa membaca apa yang dipikirkan dan apa yang tidak.
Sungguh membahayakan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Where To Next?
FanfictionMin Yoongi tidak akan menduga jika hidupnya akan diganggu seekor rubah ekor sembilan. Siluman yang mengikutinya hanya karena masuk dalam kuil kuno tak berpenghuni di gunung Mugwo. Kim Taehyung, manusia setengah rubah yang kesepian. Memutuskan ikut d...