"Terkadang aku tidak pernah tahu kapan aku bisa menjadi sosok yang bisa normal seperti kata tuan. Menjadi siluman itu tidak menyenangkan seperti pemikiran banyak manusia, kalau ada yang ingin berganti posisi aku sangat senang melakukannya."
-Kim Taehyung-
(Author **** POV)
"Suatu hari nanti aku akan membunuhmu, kau siluman sialan!" Menggertak dengan kedua mata menghitam bak arang. Tidak ada manik pupil putih disana.
Satu kepalan di lehernya. Saat dia sudah menekan bagian urat nadi pernafasan di kerongkongan. Sudah tidak ada lagi manusia gila yang mengejar tuannya lagi. Pria gila tanpa nama itu juga menghilang setelah bayangan hitam hilang di udara.
Bisa jadi dia yang mati.
Bisa jadi pria gila itu musnah. Tak ada lagi ancaman sama kedua kalinya jika saja Tata mendapatkan bantuan.
"Aku hampir saja berhasil," gumaman dalam makna bangga. Kepalan tangannya bergerak pelan. Saat kuku di telapak tangan menghimpit di kulitnya.
"Tata baru saja bermain, kenapa dia pergi sebelum aku memulai aksinya?" Pertanyaan pada diri sendiri. Jemari tangan itu meremat diantara kuku jarinya. "Aduh, aku sudah membuat tuan ketakutan. Bagaimana aku membujuk dirinya?" Saat ini kedua matanya mengedar. Mencari sosok yang baru saja dia tolong dari petaka ini.
Harusnya Yoongi mengucapkan terima kasih dan bukannya lari. Prasangka baik dan buruk maklum dirasakan oleh manusia biasa sepertinya, tidak seperti siluman ini. Siluman berani menghadapi banyak hal termasuk mereka yang jahat pada manusia.
"Tata bingung mau kemana," cemberut seperti anak kecil. Bibirnya mengerucut maju dan tidak bisa mencerna keadaan sekarang. Angin berhembus dari arah selatan hingga mengenai tubuhnya. "Segar sekali, aku rasa aku akan cocok saat berbaur di sekitar sini. Tak sabar aku bisa satu rumah dengan tuan." Tata memejamkan mata dengan kepala mendongak ke atas.
Kedua tangan merentang dan angin menyambut kedatangannya. Selain menggunakan kemampuan di tubuhnya, Tata juga bisa menggunakan alam sebagai senjata kedua. Jarang menggunakan hanya sebatas melindungi diri sendiri dari bahaya.
Yoongi tak nampak dari peredaran dan membuat Tata menggunakan indera penciumannya. Ini adalah kemampuan khusus dia miliki dan membuat semua siluman yang berurusan dengannya harus hati-hati. Di balik sikap manja seekor rubah, pastinya ada sikap membunuh dalam diri mereka. Beberapa penangkap siluman sejak dulu membuat deklarasi, demi mendapatkan Tata sebagai koleksi.
Pertemuan tak disengaja dengan Yoongi membuat rubah ini jatuh perhatian padanya.
"Bau ini, aku belum pernah mencium aroma ini. Sepertinya enak sekali." Tata memusatkan perhatian matanya pada kantung kresek warna putih. Berharap sedikit kalau di dalamnya ada daging atau sejenisnya. Saat dibuka rupanya semua itu mematahkan segala pertanyaan siluman itu saat ini.
"Aiiihhh... Kenapa tidak ada daging di dalam sini. Padahal aku sangat ingin makan daging, kalau makan ini saja aku tidak suka. Ini apa ya? Kenapa ada plastik di dalam plastik?" Tata membuka selebar nya kantung kresek itu. Tanpa ada yang tahu dan melihat, wujudnya tak jauh bedanya dengan makhluk legenda di buku cerita anak.
Rambut panjangnya juga diterpa oleh angin. Tuhan mungkin memberikan dia keberuntungan dalam rasa sejuknya. "Aku ingin mencari rumah tuan agar aku bisa makan." Ucapnya perlahan sedih. Saat kedua tangannya saling bermain sendiri, saat itu pula Tata merasa kalau dia harus bergerak ke kanan. Jalan sempit menuju sebuah gang, bisa jadi pemukiman kumuh menurutnya adalah rumah si muda Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Where To Next?
FanficMin Yoongi tidak akan menduga jika hidupnya akan diganggu seekor rubah ekor sembilan. Siluman yang mengikutinya hanya karena masuk dalam kuil kuno tak berpenghuni di gunung Mugwo. Kim Taehyung, manusia setengah rubah yang kesepian. Memutuskan ikut d...