8부 : 죽이지 마

72 12 1
                                    

"Dulu pada jamannya, siluman dianggap penjahat. Selalu dibuang dan dicoba untuk dibunuh. Apakah tindakan sama diulang kembali demi mendapatkan kekuatan pada diri mereka?"

(Author ***** POV)

Tata tidak pernah mengerti bagaimana dan apa jalan pikiran manusia yang merangkap sebagai orang penting dalam kehidupan serta kegiatannya. Tatapan mata ini memandang sang tuan penuh penasaran serta peduli, bagaimana bisa seorang Yoongi yang awalnya takut padanya malah kini memeluk dirinya bak seorang gadis tengah dilindungi sekarang.

Ini kebalikan dari biasa dia lakukan selama Tata hidup. Bibir pucat sang tuan membuat beban pikiran kecil itu ada, timbul pertanyaan besar dalam hatinya.

Apakah tuan baik saja?

Apakah dia sehat?

Tata rasa dia tidak bisa tega begitu lama bertahan untuk memandang bibir pucat tuan besar yang mulai dia sayangi itu. Untuk itulah dia memberanikan diri untuk bisa menyentuh bibir itu, dalam mata penuh penasaran sampai tangan kanan Tata ditampik tidak suka.

"Apa yang kau lakukan? Kau mau menyentuhku atau memakan ku?"

Yoongi merasa takut, itu refleks dan spontan dalam bentuk membela diri. Dalam jarak dekat, keduanya bersembunyi pada celah dinding dan sisi samping almari berbahan kayu. Si pemilik rumah berharap kalau rumah sederhananya cukup kuat menjadi dinding pelindung bagi sosok jahat yang mencoba untuk menyakiti dirinya.

"Tidak, mana mungkin aku akan makan tuan. Meski darah tuan manis, daging tuan enak dan empuk untuk aku makan, aku tidak akan bisa memakan tuan karena tuan Yoongi adalah tuanku," jawab Tata kembali tersenyum lebih manis dari beberapa detik lalu. Dia malah semakin manja dan menjatuhkan sisi kepalanya di atas dada Yoongi sampai si pemilik mata sipit itu malah berdebar tidak jelas.

Dosa apa dibuat olehnya di masa lalu, yang jelas kalau dalam semalam adegan ini berlangsung entah esok dia bisa hidup atau tidak. Semakin dekat jarak mereka semakin akrab juga Tata dengan sang tuan. Yoongi bisa melihat bagaimana bulu ekor di belakang Tata keluar tanpa undangan. Yoongi bisa jadi mangsa empuk siluman di depannya jika dia lengah sedikit saja.

"Ah, aku sesak nafas. Cepat keluar, aku ingin ambil oksigen banyak-banyak." Sedikit mendorong dan itu kesalahan, Yoongi bergerak semakin aneh saja saat dia melihat bagaimana ekor Tata bergerak di belakang sana. Antara girang atau tidak, bagi pandangan mata manusia hal itu sedikit mengerikan memang. Yoongi masih beranggapan bahwa dia sendiri pria normal. Sementara Tata merasa kalau aura aneh ada di luar sana tengah menanti bulan berada di puncak tengah malam. "Tuan, jangan bergerak, aku akan keluar. Tolong jangan resah begitu..." Suaranya menjadi sumbang akibat tubrukan oksigen tidak tenang Yoongi.

"Biar aku saja yang keluar dulu, kau mengalah. Aku kan tuan mu..." Sedikit memekik saat melihat ekor itu bergerak makin lama makin semangat. Dia tidak akan berlindung di sisi tempat sempit, tetapi di dalam kamar luas supaya bisa melarikan diri. Tata juga tidak mau kalah karena dia rubah, dia lebih suka lebih dahulu ketimbang di belakang. Baginya posisi belakang sesuatu yang meninggalkan dirinya sangat jauh. "Tuan, biarkan saya dulu keluar. Nanti tuan akan mudah keluar..." Ucapnya memungkinkan, sistem disini menolak dia berkuasa.

Yoongi yang kuat akan egoisnya menolak apa dia dengar di kedua telinganya saat ini. Saat kaki hendak melawan keinginan rubah tampan dan manis itu, ambisi untuk dia bebas malah menghasilkan hasil lain. Almari di belakang Tata lebih tepatnya jatuh ke samping sampai suara benturan pada lantai itu keras. Membuat bagian pintu almari itu lepas kuncinya. Anggap saja kalau seni terapan itu hancur karena kesalahan Yoongi.

Where To Next?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang