7부: 스토커

52 16 2
                                    

"Ketika aku ada, aku bahkan belum punya nama,"

-Tata-

(Author ***** POV)

Pukul sembilan malam, dimana semua orang kebanyakan menghabiskan waktu mereka di dalam rumah sekedar bersantai, beristirahat dari rutinitas begitu padat.

Dua orang sejoli ini bermesraan bersama, rangkulan tangan dalam gandengan mesra satu sama lain. Dimana keduanya juga menikmati minuman Boba kegemaran keduanya. Salah satu kekasihnya melihat bintang di atas langit dan mengatakan kata gombal. Kata-kata dimana hal itu menjadi tanggapan bagi si pujaan dalam kesenangan.

"Kau sangat sayang padaku ya? Sampai mengatakan semua kata manis itu padaku," ungkapnya manja. Sementara si pria mencubit pipi sang kekasih sangat gemas. Dia begitu cinta pada wajah cantik dan manis itu, apalagi si gadis diketahui sangat kaya karena pakaian mahal yang selalu dia gunakan.

Begitu kasual juga mewah.

"Tentu, kau dan bintang. Lebih cantik dirimu. Jika kita menikah, kita akan mengadakan konsep malam hari agar semua orang bisa merasa nyaman dan tenang saat melihat pernikahan kita, Sayang?" Kedua tangan itu dia pegang dalam genggaman penuh kasih sayangnya. Tipikal pria playboy, tapi tidak nampak karena pria dengan pekerjaannya sebagai pengantar pizza ini selalu pandai menyimpan statusnya juga semuanya.

Dia bahkan mengaku kalau pekerjaannya adalah pegawai bank di salah satu perusahaan terbesar di kota. Jika ditelisik hal itu sedikit ganjil, karena orang pandai pasti selalu bisa mengatasi kata-kata munafik. Ya, namanya juga cinta. Buta dan tuli, dunia serasa bagaikan kedua pasangan ini saja yang lain hanya menumpang semata.

"Boba aku habis, bisakah kita beli makanan lainnya. Ini masih sembilan malam, tidak mungkin kita diam saja menunggu jam sepuluh malam. Sementara kita bisa melakukan apa saja sekarang," ucapnya kemudian dalam gelayutan penuh kasih sayang.

"Baiklah, tapi kita beli ramen cup oke. Aku sangat ingin makanan itu." Pintanya dengan senyum manis yang membuat si wanita sedikit keberatan. Bukannya dia tidak suka makanan ramen, akan tetapi selama acara kencan setiap malam kebanyakan pacarnya pasti akan mengajak untuk makan malam ramen. Padahal, dia bisa saja mengajak pacarnya ini ke restoran atau di cafe. Itu lebih baik dan pasti tidak akan membuat dirinya bosan.

"Kyung, kenapa kau selalu mengajak makan ramen. Bukankah kita bisa makan daging sapi atau seafood di salah satu restauran yang selalu kita lewati. Kulihat dua tempat itu sangat terkenal dan pasti makanannya enak-enak."

Jung Ah, dia bekerja sebagai satu selebgram terkenal di Korea. Itulah kenapa dia semakin kaya selain uang dari kedua orang tuanya. Bahkan untuk memberikan pendidikan sampai S3 saja kedua orang tuanya mampu, cuma Jung Ah saja yang enggan dan keras kepala ingin menjadi seleb. Padahal di masa mudanya ini belum tentu seleb akan selalu awet dalam waktu lama.

Kyung Won dia si pria yang tergolong pelit. Selain memiliki gaji kecil, dia juga mengharapkan hadiah besar dari kekasihnya. Apa yang menjadi kendalanya hingga tertunda kekayaan? Jawabannya dia hanya malas saja untuk melakoni pekerjaan berat dan bisa menghasilkan uang lebih banyak dari sekarang.

Senyuman yang dia berikan mengandung rasa malu, dia tidak mau mengaku di depan kekasihnya.

"Aku hanya suka saja. Lagi pula suasana hari ini sangat dingin, kalau kita makanan pedas maka tubuh kita akan hangat, benar bukan?" Ujar sang kekasih sembari menyenggol bahu itu agar si perempuan menoleh ke arahnya.

Where To Next?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang