4장. 서울

72 19 25
                                    

"Semua orang berhak terjebak dalam mimpi, lebih tepatnya mimpi yang terlalu indah untuk digapai."

- Rose -

(Author **** POV)

"Berapa ukuran dada mu?!" Suara bentakan seseorang itu membuatnya tersentak. Sebenarnya ini hanya film DVD, kenapa bisa dia sangat serius. Dia yang tak mengerti bagaimana jalurnya saat dia menyaksikan film ini secara tak sengaja. Apa gunanya remote control kalau Tata yang tidak tahu menahu menggunakan cara salah untuk menggantikan salurannya.

Dia sebenarnya membuat film ini bergerak cepat awalnya. "Cepat katakan berapa ukurannya, aku ingin mendapatkan ukuran pakaian dalam mu!" Bentak dari suara di televisi itu. Tata yang ada duduk anteng semakin tak mengerti. Saat adegan pria itu berusaha mencari dengan kedua tangan menggapai sesuatu, saat itulah....

"Apa yang kau lihat? Apa kau tidak tahu kalau hal ini akan membuat kau kehilangan kesucian mu!" Yoongi datang dalam keadaan super kesal. Ada tiga hal membuat dia seperti sekarang.

Pertama, ada siluman rubah yang mencoba menumpang di rumahnya dalam jangka entah sampai kapan.

Kedua, makanannya habis dalam sekejap jauh dari hitungan pengeluarannya.

Ketiga, dia semakin kesal saat DVD hasil pinjamannya rupanya berisikan film tidak pantas yang sedang ditonton manusia setengah rubah dalam beberapa menit yang lalu.

Oh, Yoongi akan membunuh Kim Namjoon yang sudah memberikan di DVD seperti itu. Padahal dia sudah jelas mengetik sebuah pesan dengan tulisan film live action Death Note. Kenapa malah menjurus ke salah satu blue film?

Kampret memang. Bisakah keadaan dirinya menjadi lebih buruk dari sebelumnya? Jika saja dia tidak teliti maka semua akan memaksa kekacauan mampir dalam hidupnya.

"Memangnya tadi apa? Eh aku bisa melihat manusia masuk dalam tabung sekecil itu. Aku juga tidak tahu dimana jalan masuknya, kalau Tata tahu. Tata juga ingin masuk ke sana dan menolong perempuan itu. Dia sangat ketakutan dengan beberapa pria dengan mata genitnya."

Yoongi sulit menjelaskan sesuatu hal besar dan rumit. Jalan hidupnya saja punya kisah dan cerita yang susah dikatakan. Tata justru mengoceh akan sesuatu tak berguna dalam hal topik pemikirannya.

"Ini namanya Tv. Aku membelinya karena aku butuh hiburan, sementara kau bisa menikmati acara lain yang aku pilihkan untukmu." Yoongi melirik jam, ini waktunya sebuah film anak-anak yaitu kartun muncul di layar televisi. Bahkan Tata bisa menontonnya dengan aman selama seharian, waktu dimana Yoongi akan meninggalkan siluman itu. Dia lebih memilih sekolah, ketimbang bolos membawa petaka.

Setidaknya dia mendapatkan hukuman dengan pengerjaan soal skripsi banyak atau mengenai hal pembahasan ilmu pengetahuan yang panjang.

"Kalau aku disini. Tuan lalu mau kemana?" Tata justru tahu kalau ini sebuah taktik untuk meninggalkan nya. Sebenarnya dia bisa saja membaca pikiran si tuan muda, dia tidak akan lakukan hal itu saat tahu kalau manusia juga punya privasi dalam benak mereka.

Tata juga baru tahu kalau hal itu tidak sopan. Kali ini tuan baru dia sayang sangat beda sifat dari sebelumnya. Jauh lebih judes dan galak.

"Aku mau ke kampus. Kehidupan manusia yang membosankan dan jalan menuju masa depan. Siluman mana boleh ikut," tekan akhir kalimatnya. Sementara Tata memajukan bibirnya tidak suka.

Where To Next?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang